Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatnas wushu Asian Games 2018 yang melakukan latihan di GOR Pertamina Simprug, harus membayar sebesar Rp 18 juta setiap bulan untuk berlatih di situ. Padahal tempat tersebut dianggap tidak layak untuk latihan pelatnas.
Saat dikunjungi Menpora Imam Nahrawi pada Senin 8 Oktober 2018, pengurus PB Wushu Indonesia (WI) dan atlet pelatnas mengeluhkan soal kondisi tempat pelatnas yang tidak layak, padahal mereka harus membayar untuk berlatih di situ.
Baca: Asian Games 2018: Fasilitas Tidak Layak, Pelatnas Wushu Dipindah
Bahkan atlet pelatnas wushu sempat tidak dapat berlatih karena PB WI telat membayar sewa tempat. Akibat telat membayar tersebut, GOR tempat mereka berlatih setiap hari digembok pengurus dan para atlet tidak bisa masuk.
"Karena kemarin digembok, maka kita tidak bisa menggunakan tempat itu untuk latihan. Bagi saya persiapan akan sangat kurang jika targetnya untuk medali Asian Games.
Menurut saya hal itu tidak wajar karena kan sebenarnya bukan urusan atlet jika sudah berkaitan dengan fasilitas latihan," kata Lindswell Kwok, atlet wushu terbaik Indonesia.
Baca: Asian Games 2018: Matras Tidak Standar, Kaki Atlet Wushu Cedera
"Untuk wushu mungkin bisa mempertimbangkan untuk menggunakan tempat kami di Cibubur, di sana kami memiliki aula yang tingginya 30 meter, saya rasa sesuai untuk tempat berlatih bagi wushu," kata Imam di fasilitas pelatihan wushu di GOR Simprug, Jakarta, Senin petang.
Imam menjanjikan bahwa pelatnas wushu Asian Games 2018 dapat menggunakan GOP POPKI Cibubur dengan gratis, karena fasilitas tersebut milik pemerintah yan dikelola sepenuhnya oleh Kemenpora.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini