Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pemain ganda putra Indonesia, Christian Hadinata, menilai pemanggilan kembali Hendra Setiawan ke pemusatan latihan bulu tangkis nasional di Cipayung menjadi bagian dari strategi untuk menghadapi Piala Thomas dan Asian Games 2018. Pemain senior itu dipanggil untuk memperkuat nomor ganda putra.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Pemanggilan itu berkaitan dengan turnamen luar biasa penting yang akan Indonesia hadapi pada tahun 2018, dan itu pasti dibutuhkan strategi yang tepat, terutama di Piala Thomas," kata Christian di Jakarta, Minggu.
Baca: Skor Bulu Tangkis Akan Diubah Jadi 11 x 5, Susy Susanti Protes
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Strategi tepat yang dimaksud oleh Chris tersebut, adalah agar menjaga kekuatan ganda tetap solid saat bertanding dalam tim. Salah satunya adalah ketika ada yang cedera atau tak bisa bertanding sehingga memiliki harapan untuk mengombinasikan pasangan lain agar kekuatannya tetap solid.
"Tentu hal itu pelatih akan lebih tahu seperti apa. Namun memang saya lihat ini strategi yang tepat karena prinsip di pertandingan beregu itu terutama Piala Thomas, penting sekali nomor ganda menyapu bersih dua kemenangan," ujar mantan pengurus PBSI itu.Cristian Hadinata. Tempo/Budi Purwanto
Hendra Setiawan sebelumnya sempat keluar dari pelatnas. Sejak awal tahun ini ia dipanggil kembali dan dipasangkan lagi dengan Mohammad Ahsan.
Baca: Bulu Tangkis: Aturan Servis Baru Bisa Untungkan Pemain Indonesia
Christian berharap keduanya bisa memperkuat nomor ganda putra. Kehadiran Hendra, yang berpengalaman, penuh jam terbang, tapi masih termotivasi untuk terus meraih prestasi akan membawa aura positif dalam tim. Kehadirannya memberikan contoh pada pemain muda di segala sisi baik di dalam maupun luar lapangan, bagi nomor ganda maupun nomor tungal.
"Faktor kesenioran pengalaman dari Hendra Setiawan itu diharap bisa memotivasi rekan di tim piala Thomas yang hampir sebagian besar relatif pemain muda. Karena tentu Thomas menjadi harapan setelah Indonesia beberapa kali gagal mengembalikan Piala Thomas ke Indonesia," ujar Christian.
Baca: Problem Bulu Tangkis Ganda Putri: Kelas 125 Cc, Lomba di 250 Cc
Ia menilai Indonesia punya pasangan muda yang kuat seperti Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Namun untuk perhelatan besar seperti Piala Thomas dan Asian Games, Christian memandang perlunya pemain berpengalaman.
Menurut Christian, faktor pertandingan tim beda dengan perorangan. "Ini diperlukan faktor non teknis yang lebih sehingga diperlukan juga adanya pemain senior bergabung. seperti sepak bola, beberapa pemain yang bisa dikatakan senior bisa menjadi mentor atau motivator untuk pemain muda. nah ini kita perlu Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan untuk meraih presati luar biasa," ujar dia.
Baca: Bulu Tangkis: Indonesia Targetkan Satu Gelar di All England 2018
Hendra mulai bergabung ke pelatnas kembali pada awal 2018 setelah dia memutuskan keluar dari pelatnas sejak awal tahun 2017 lalu. Namun selama tidak di pelatnas, dia main di jalur profesional dengan berpasangan bersama pemain Malaysia Tan Boon Heong.
Setelah bergabung dengan pelatnas Hendra dipersiapkan dengan duet lamanya, Mohammad Ahsan, yang merupakan duet mautnya sehingga sempat menjadi juara dunia sebanyak dua kali pada 2013 dan 2015, saat keduanya disandingkan.