Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Bulu Tangkis: Gagal Juara, Fajar/Rian Keluhkan Aturan Servis Baru

Aturan servis baru masih terus menjadi keluhan Fajar/Rian yang kandas di final Jerman Terbuka.

12 Maret 2018 | 07.51 WIB

Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. (badmintonindonesia.org)
Perbesar
Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. (badmintonindonesia.org)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Aturan servis baru masih terus menjadi keluhan bagi para pemain bulu tangkis Indonesia. Hal itu terlihat di turnamen Jerman Terbuka, yang baru saja usai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Kekalahan sejumlah pemain di babak-babak awal, termasuk Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja, antara lain dipengaruhi oleh servis yang sering disalahkan wasit. Hal sama kembali terjadi di babak final, Ahad malam. Aturan servis baru--servis 115 sentimeter harus dilakukan dari atas permukaan lapangan--membuat pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto gagal fokus.

Baca: Aturan Baru Servis Bulu Tangkis, Apa Kata Marcus/Kevin? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam pertandingan final di Innogy Sportshalle, Fajar/Rian takluk dari pasangan Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko, 16-21, 18-21. Sepanjang laga, servis kedua pemain kerap disalahkan wasit.

Di game pertama, servis Fajar dinyatakan fault oleh hakim servis sebanyak empat kali. Hal ini langsung mempengaruhi permainan Fajar/Rian, yang merupakan unggulan ketujuh. Di game kedua, saat unggul 11-6, servis Fajar kembali di-fault wasit sebanyak lima kali di pertandingan ini.

Baca: Jerman Terbuka: Aturan Servis Baru Bikin Della/Rizki Sering Fault

Fajar menyatakan servis yang fault itu membuat konsentrasi buyar. "Dari pertama sudah enak banget mainnya, tapi karena servis saya dinyatakan fault, konsentrasi saya jadi buyar," katanya. "Saya jadi memikirkan bagaimana supaya servisnya tidak di-fault. Di game kedua juga sudah memimpin jauh, tapi waktu di-fault lagi, ini pengaruhnya besar buat saya."

Fajar mempertanyakan seandainya servis yang dilakukannya salah, mengapa sejak fase pertama tidak ada yang menyalahkan? "Sejak putaran pertama, servis saya baru sekali dibilang fault. Kalau dari awal kan saya jadi bisa belajar, tapi di-fault-nya di final begini, mana bisa belajar di pertandingan final?" tuturnya.

Baca: Bulu Tangkis: Indonesia Pertanyakan Aturan Baru Soal Servis

Meskipun demikian, Fajar/Rian juga mengakui kalau lawannya lebih baik karena jarang membuat kesalahan sendiri. Dalam pertandingan final tersebut, Rian menyebut dirinya dan Fajar bermain terburu-buru ingin mematikan lawan. Servis yang mempengaruhi konsentrasi Fajar juga membuat pola permainan mereka tak dapat berjalan sehingga mereka membuat kesalahan-kesalahan sendiri.

"Kami tidak puas banget sama hasil di turnamen ini, terutama penampilan kami di final, intinya karena servis," tutur Fajar.

Baca: Bulu Tangkis: Biasakan Aturan Servis Baru, Latihan Pakai Pengukur

Minggu ini, Fajar/Rian akan melanjutkan perjuangan di turnamen bulu tangkis bergengsi, All England 2018, yang akan dilangsungkan di Birmingham, Inggris.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus