Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Candra Wijaya Jadi Pelatih Anaknya di Indonesia Masters 2021

Legenda bulu tangkis tanah air, Candra Wijaya, terlihat hadir di lapangan Indonesia Masters 2021, sebagai pelatih putranya.

17 November 2021 | 20.26 WIB

Candra Wijaya memberikan arahan kepada Gabriel Christopher Wintan Wijaya/Galuh Dwi Putra saat tampil pada babak pertama ganda putra Indonesia Masters 2021 di Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Bali, Rabu, 17 November 2021. (ANTARA/PBSI)
Perbesar
Candra Wijaya memberikan arahan kepada Gabriel Christopher Wintan Wijaya/Galuh Dwi Putra saat tampil pada babak pertama ganda putra Indonesia Masters 2021 di Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Bali, Rabu, 17 November 2021. (ANTARA/PBSI)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Legenda bulu tangkis tanah air, Candra Wijaya, terlihat hadir di lapangan Indonesia Masters 2021. Tetapi, dia tidak bermain, melainkan menemani putranya bertanding.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Tak hanya mendukung dari pinggir lapangan, peraih emas Olimpiade Sydney 2000 bersama Tony Gunawan, itu juga menjadi pelatih bagi putranya, Gabriel Christopher Wintan Wijaya, yang tampil bersama Galuh Dwi Putra pada nomor ganda putra di Bali International Convention Centre & The Westin Resort, Nusa Dua, Rabu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat rehat interval gim atau pergantian gim, Candra Wiajaya terus memberikan arahan kepada Wintan/Galuh saat bertarung melawan pasangan sesama non pelatnas, Panjer Aji Siloka Dadiara/Bryan Sidney Elohim pada babak pertama turnamen berhadiah total 600 ribu dolar AS itu.

"Saya datang untuk memberikan dukungan dan sekaligus coaching untuk Wintan dan Galuh langsung dari pinggir lapangan," ujar Candra melalui keterangan PBSI yang diterima di Jakarta.

Namun Wintan/Galuh gagal melangkah ke babak berikutnya setelah kalah 18-21, 21-16, 10-21 dari Panjer/Bryan.

Menurut Candra, kegagalan Wintan/Galuh disebabkan belum pulihnya stamina dan kebugaran anak didiknya setelah melakoni tiga turnamen beruntun di Eropa, yaitu Czech Open, Dutch Open, dan Belgia Open. Belum lagi, mereka juga wajib menjalani proses karantina panjang yang membuat kehilangan kesempatan berlatih.

"Meski kalah, saya kira tetap ada nilai positifnya. Wintan dan Galuh bisa bertanding dan menambah jam terbang pengalaman di saat pandemi," kata Candra.

Baca Juga: Kata Shin Tae-yong Setelah Timnas Indonesia Dikalahkan Afghanistan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus