Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Faktor Kelelahan, Owi/Butet Tersingkir di Perancis Terbuka

"Tenaga kami belum pulih sepenuhnya selepas pertandingan Denmark Terbuka 2015."

21 Oktober 2015 | 23.00 WIB

Pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad (depan) dan Liliyana Natsir saat menghadapi Chris Adcock/Gabrielle Adcock dalam semi final turnamen bulu tangkis Korea Open Superseries di Seoul, 19 September 2015. JUNG YEON-JE/AFP/Getty Images
material-symbols:fullscreenPerbesar
Pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad (depan) dan Liliyana Natsir saat menghadapi Chris Adcock/Gabrielle Adcock dalam semi final turnamen bulu tangkis Korea Open Superseries di Seoul, 19 September 2015. JUNG YEON-JE/AFP/Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir atau akrab disapa Owi/Butet, langsung tersingkir pada babak pertama turnamen Prancis Terbuka 2015.

"Tenaga kami belum pulih sepenuhnya selepas pertandingan Denmark Terbuka 2015. Lawan juga pemain kuat meskipun permainan mereka biasa saja. Pertahanan mereka bagus. Kami seharusnya bermain lebih sabar," kata Butet di Paris, Prancis, dalam siaran pers Tim Humas dan Media Sosial Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Dalam pertandingan yang berlangsung Selasa malam waktu setempat, Owi/Butet kalah tiga game 21-16, 17-21, 13-21 selama 55 menit dari pasangan Jepang Keigo Sonoda/Naoko Fukuman.

Ganda campuran unggulan dua itu mengendur pada game kedua setelah menang mudah pada game pertama.

Pada game kedua, Owi/Butet tertinggal 2-6, 5-12, dan tidak mampu mengejar ketinggalan skor Keigo/Naoko hingga berakhir 17-21.

Permainan Owi/Butet kembali melemah pada game ketiga bahkan langsung tertinggal 0-6 dan terus berlanjut 1-8, 2-9, 7-14 hingga 13-21.

"Menurut saya, persaingan sudah ketat. Kami tidak bisa selalu diunggulkan terus dan menang terus. Bagi kami, usaha untuk mempertahankan kemenangan lebih sulit dibanding merebut kemenangan," kata Butet.

Butet berjanji untuk berusaha menjaga fokus dan kepercayaan diri menghadapi pertandingan berikutnya menyusul target meraih tiket Olimpiade Rio 2016 bersama Owi.

"Kekalahan ini akan menjadi pelajaran berharga bagi kami. Pada game pertama kami sudah bisa menang dan bermain enak. Tapi pada game kedua, permainan kami mengendor dan banyak mati sendiri," kata Owi.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yocta Nurrahman

Yocta Nurrahman

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus