Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Gagal Juara di Jerman, Fajar/Rian Tetap Dipuji Susy Susanti

Indonesia gagal meraih gelar dalam turnamen bulu tangkis Jerman Terbuka 2018 setelah Fajar Alfian/Muhammad Rian kandas di final.

12 Maret 2018 | 15.55 WIB

Eskpresi pasangan ganda putra Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto, setelah berhasil mengalahkan lawannya Goh V Shem dan Tan Wee Kiong dalam pertandingan Malaysia Masters 2018 di Kuala Lumpur, Malaysia, 21 Januari 2018. Gelar Malaysia Masters 2018 merupakan gelar pertama yang diraih Fajar/Rian di tahun 2018. AP
Perbesar
Eskpresi pasangan ganda putra Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto, setelah berhasil mengalahkan lawannya Goh V Shem dan Tan Wee Kiong dalam pertandingan Malaysia Masters 2018 di Kuala Lumpur, Malaysia, 21 Januari 2018. Gelar Malaysia Masters 2018 merupakan gelar pertama yang diraih Fajar/Rian di tahun 2018. AP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia gagal meraih gelar dalam turnamen bulu tangkis Jerman Terbuka 2018 setelah satu-satunya wakil di final, pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dikalahkan pasangan Jepang, Ahad malam. Hasil ini tak sesuai dengan target awal Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), yang mengincar satu gelar dari Jerman.

Meski begitu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengapresiasi capaian Indonesia dalam turnamen itu. "Paling tidak progres dari pemain kita, khususnya Fajar/Rian, sekarang bisa masuk final. Yang penting stabil," katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 12 Maret 2018.

Susy mengakui, persaingan di dunia bulu tangkis saat ini sedang sangat ketat. Hampir tiap negara memiliki peluang menjadi juara. Di Jerman Terbuka kemarin, Indonesia memang tak menurunkan pemain elite.

Baca: Bulu Tangkis: Gagal Juara, Fajar/Rian Keluhkan Aturan Servis Baru

Langkah ini diambil karena dekatnya waktu antara Jerman Terbuka 2018 dan All England 2018, yang digelar pada 14-18 Maret 2018. Dengan materi pemain yang kebanyakan masih muda, Susy menilai hasil dalam Jerman Terbuka tak terlalu mengecewakan.

"Hampir sesuai dengan target sebenarnya. Pemain muda memang kita harapkan lebih siap dan bisa membuktikan bisa masuk jajaran elite. Sayang, di final belum sesuai dengan target," ujarnya.

Bagi Fajar/Rian, ini merupakan podium kedua mereka sepanjang 2018. Sebelumnya, mereka berhasil meriah gelar juara di Malaysia Masters 2018 pada Februari lalu. Dalam Jerman Terbuka, Fajar/Rian mengatasi perlawanan senior mereka di pelatnas sekaligus juara dunia 2013 dan 2015, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

Hanya Fajar/Rian yang mampu menembus babak final. Selain pasangan ganda putra Hendra/Ahsan, wakil Indonesia lain harus terhenti di babak perempat final, bahkan di babak pertama.

Dengan hasil yang diraih Fajar/Rian di Jerman diharapkan pasangan muda itu dapat berbicara lebih banyak dalam All England mendatang. Turnamen Jerman Terbuka 2018 memang sengaja dijadikan ajang pemanasan bagi sejumlah atlet pelatnas. Di sektor ganda putra, selain Fajar/Rian dan Hendra/Ahsan, pasangan ganda putra lain, Angga Pratama/Rian Agung Saputro, akan langsung berangkat ke Inggris. Mereka akan disusul pasangan unggulan pertama, Kevin Sanjaya Sukamulyo/Marcus Fernaldi Gideon.

EGI ADYATAMA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus