Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mike Tyson dikenal sebagai salah satu petinju terbaik di dunia. Bagaimana tidak, pada usia 20 tahun ia sudah menjadi Juara Dunia di kelas berat dengan memukul KO Trevor Berbick.
Memiliki pukulan mematikan di masa jayanya, kenapa ia dijuluki Si Leher Beton? Berapakah kekuatan pukulan Tyson?
Kekuatan yang Luar Biasa
Mengutip dari listofpopular.com, julukan internasional Mike Tyson adalah "Iron Mike". julukan ini mengacu pada fisiknya yang kuat seperti besi. Sedangkan beberapa media massa lain lebih suka menyebutnya "The Baddest Man on Earth", yang mengacu pada temperamennya yang buruk, baik di dalam maupun di luar ring tinju.
Sementara pers Indonesia lebih suka menyebut Tyson sebagai concrete neck atau "Si Leher Beton". Julukannya kali ini mengacu pada lingkar leher Tyson dalam ukurannya yang ekstra besar dari ukuran normal, dan terlihat begitu kokoh.
Baca: Mike Tyson Kembali Hadapi Gugatan Hukum Atas Dugaan Pemerkosaan
Dilansir dari laman South China Morning Post, Tyson memiliki bobot 86 kg dan leher setebal 20 inci (50 cm). kekuatan dan kemampuan alaminya sudah terlihat di usia 12 tahun. Diantara pelatih yang pernah menanganinya adalah Cus D’Amato dan Teddy Atlas.
Atlas menyaksikan bagaimana Tyson, memenangkan 50 dari 56 pertarungannya dengan 44 pertarungan melalui KO.
Sedangkan untuk mengukur kekuatan pukulan Si Leher Beton, sebuah studi pernah dilakukan dengan melibatkan berbagai model dan memperhitungkan tinggi dan jangkauan. Satuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah joule yang merupakan satuan energi. Hasilinya, Mike Tyson diperkirakan memiliki kekuatan pukulan hingga 1.600 joule.
Rekor ini mengalahkan salah satu pemukul terberat, Rocky Marciano dengan 1.256 joule. Terungkap juga bahwa kekuatan pukulan Tyson setara dengan ditembak oleh 13 orang menggunakan pistol kaliber 22 menggunakan jaket antipeluru. Di sisi lain, pukulan Tyson terasa sama seperti jatuh dari ketinggian 2,1 meter. Hal ini sebagaimana dilansir dari essentiallysports.com. Dengan kekuatannya itu, ia jadi petinju terbaik dunia.
Sekilas Profil Mike Tyson
Michael Gerard Tyson alias Malik Abdul Aziz lahir pada 30 Juni 1966. Tyson pada awalnya dikenal sebagai berandalan dan penah mendekam di balik penjara saat masih anak-anak. Selain itu, Tyson juga pernah dikeluarkan dari sekolah akibat sifat berandalnya. Namun, nasib Tyson berubah saat ia bersua dengan Cus D’Amato, pelatih tinju terkenal. Cus D’Amato yang melihat potensi Tyson pun mengeluarkan ia dari sekolah anak-anak nakal dan melatihnya tinju.
Tyson pun akhirnya mampu bersinar di atas ring tinju dan berhasil memperoleh gelar-gelar bergengsi dalam dunia tinju. Si Leher Beton juga berhasil menggabungkan tiga sabuk juara dunia versi IBF, WBC, dan WBA. Selain itu, Tyson juga pernah didaulat menjadi juara dunia termuda tinju kelas berat setelah berhasil mengalahkan Trevor Berbick dalam usia 20 tahun 5 bulan.
Sepanjang karirnya dalam dunia adu pukul, Tyson dikenal sebagai pemain yang sangat ganas dan memilikki pukulan yang mematikan serta mampu menghempaskan lawannya di atas ring. Bahkan, dalam banyak pertandingan yang ia lakoni, pukulan-pukulan yang diberikan Tyson mampu memukul jatuh lawannya di ronde pertama. Hal ini seringkali membuat penonton tinju dan penggemar Tyson kecewa karena pertandingan melawan Tyson banyak yang berlangsung kurang dari 3 menit.
Gaya bertinju Tyson yang seperti ini, tentu jauh berbeda dengan petinju yang menjadi idolanya, Muhammad Ali. Jika Ali gemar mendikte lawan dan memperpanjang waktu pertandingan supaya penonton terhibur. Sebaliknya, Tyson lebih senang untuk datang ke dalam pertandingan, memukul lawannya, dan membuat KO dalam waktu singkat.
Juara Kelas Berat Termuda
Dilansir dari Tempo.co, Pada 22 November 1986, dunia olahraga tinju dunia sempat dikejutkan dengan hadirnya juara dunia termuda dalam sejarah olahraga tersebut. Mike Tyson yang masih 20 tahun mampu memukul Knock Out atau KO Trevor Berbick yang berusia 33 tahun hanya dalam waktu lima menit dan 35 detik.
Mike Tyson yang menasbihkan dirinya sebagai juara dunia kelas berat World Boxing Championship (WBC), telah melakukan sebanyak 27 kali pertarungan sebelum bertemu Berbick. Track record tersebut ia dapatkan dengan memenangkan semua pertandingan dengan torehan 25 kali KO.
Berbeda dengan Tyson, Berbick yang lebih senior dan sudah melakukan 36 pertandingan terlebih dahulu. Berbick mengoleksi 31 kemenangan, 4 hasil seri, dan 1 kekalahan. Sebelum bertarung melawan Tyson, delapan bulan sebelumnya Berbick bertanding melawan Pinklon Thomas dan mampu meraih kemenangan.
Dalam pertarungan tersebut Tyson mendominasi sejak awal ia mengakhiri pertandingan dengan melayangkan pukulan hook kiri ke pelipis hingga mrmbuat Berbick tumbang seketika. Terlepas dari upaya terbaiknya, Berbick tidak mampu membendung pukulan yang dilayangkan Tyson.
Keberhasilan Tyson di atas ring tidak berhenti di situ, ia mempertahankan gelarnya melawan James Smith pada 7 Maret 1987. Lebih lanjut, ia juga menambahkan kejuaraan Asosiasi Tinju Dunia ke dalam daftar kemenangannya. Pada tanggal 1 Agustus, ia menjadi petinju kelas berat pertama yang memiliki ketiga sabuk tinju utama saat ia merebut gelar Federasi Tinju Internasional dari Tony Tucker.
Mike Tyson kembali ke ring dengan petinju Inggris Frank Bruno pada 25 Februari 1989, dalam upaya untuk mempertahankan gelar kelas berat dunianya. Mike Tyson kemudian mengalahkan Bruno di ronde kelima. Pada 21 Juli 1989, Tyson mempertahankan gelarnya lagi, mengalahkan Carl "The Truth" Williams dalam satu ronde.
DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca: Seorang Pelatih Tinju Membuka Sasana Khusus untuk Perempuan Gaza
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini