Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

KOI: Target Indonesia di SEA Games Vietnam Tercapai, tapi...

KOI memetakan adanya sejumlah cabang olahraga yang meleset dari target di SEA Games Vietnam.

24 Mei 2022 | 13.56 WIB

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (tengah) berfoto bersama dengan atlet bola basket putra dan putri Indonesia usai berlaga di SEA Games 2021 di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa 24 Mei 2022. Kontingen Indonesia menduduki peringkat ketiga dengan perolehan 69 medali emas, 91 medali perak dan 80 medali perunggu. ANTARA FOTO/Fauzan
Perbesar
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (tengah) berfoto bersama dengan atlet bola basket putra dan putri Indonesia usai berlaga di SEA Games 2021 di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa 24 Mei 2022. Kontingen Indonesia menduduki peringkat ketiga dengan perolehan 69 medali emas, 91 medali perak dan 80 medali perunggu. ANTARA FOTO/Fauzan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menyebut kesuksesan kontingen Indonesia di SEA Games Vietnam adalah buah kerja keras atlet dan pemangku kepentingan olahraga Indonesia termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Hasil ini tidak lepas dari dukungan dari semua pihak, semua stakeholder olahraga, terutama Menpora Zainudin Amali,” kata Okto dalam keterangan resmi yang diterima media di Jakarta, Selasa, 24 Mei 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kontingen Indonesia, pada ajang olahraga multicabang dua tahunan yang ke-31 ini, sukses finis di peringkat ketiga. Capaian ini seusai dengan target Presiden Joko Widodo. Hasil ini juga lebih baik dibandingkan kejuaraan yang sama sebelumnya yang finis di peringkat empat.

Pada pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara ini, kontingen Indonesia yang diperkuat 499 atlet yang turun di 32 cabang olahraga. Indonesia berhasil mengemas 69 medali emas, 91 perak, dan 81 perunggu. Tim Merah Putih mengakhiri perjuangan di bawah tuan rumah Vietnam dan Thailand.

Prestasi atlet Indonesia di SEA Games 2021 Vietnam juga tidak lepas dari paradigma baru olahraga lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

“Semua atlet yang berangkat ke SEA Games Vietnam itu sudah terseleksi dari tim verifikasi yang targetnya memang medali. Apa yang dicapai para atlet ini membanggakan kita semua karena juga sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan prestasi dari SEA Games sebelumnya,” kata Okto menambahkan.

Selain itu, Okto juga menyampaikan banyak cabang olahraga prioritas dalam Desain Besar Olahraga Nasional yang meraih medali emas. “Yang menarik adalah banyak olahraga dari nomor tim bisa mendulang prestasi memuaskan. Ini tidak terlepas dari dukungan pelatih dan ofisial. Terima kasih juga atas doa dan dukungan dari semua pihak,” kata mantan Ketua PB ISSI itu.

Cabang olahraga prioritas yang masuk dalam DBON adalah bulu tangkis, angkat besi, panjat tebing, panahan, menembak, wushu, karate, taekwondo, balap sepeda, atletik, renang, dayung, senam artistik, dan pencak silat.

Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ferry Kono, yang Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia untuk SEA Games Vietnam 2021, mengatakan telah melakukan langkah berbeda dalam menentukan atlet ke SEA Games.

KOI melibatkan tim peninjauan atlet yang terdiri dari Kemenpora, KONI dan para pakar. Tim ini menganalisis data terkini, parameter, maupun indokator lain untuk memberikan atlet tiket berlaga di SEA Games. Meski sempat menuai kontroversi, kata dia, capaian Indonesia menjadi lebih baik.

“Tidak semua nomor diikutsertakan, hanya nomor-nomor yang berpotensi medali saja. Jika kita ikut semua maka sama artinya dengan memberikan kesempatan bagi negara lain untuk mendapatkan medali,” kata Fery.

Berdasarkan data dan analisis Tim Review, pada SEA Games kali ini hampir 90 persen mendekati kenyataan. “Kita ada 19 medali yang meleset atau tidak dapat emas karena faktor tuan rumah. Tapi beruntungnya kita dapat 10 medali yang tak diduga seperti kick boxing yang dikira satu emas tapi dapat dua emas, panahan juga. Juga bola basket, karena menyangka Filipina masih superior,” kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus