Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PSS Sleman memilih mengurangi latihan fisik berat menjelang pembukaan lanjutan Liga 1 2020 melawan Persebaya Surabaya di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis 1 Oktober 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah hampir sebulan terakhir digembleng latihan kembali di Lapangan Yogyakarta International School (YIS) secara tertutup, Laskar Sembada berfokus pemulihan kondisi fisik pemain.
Sisa waktu sepekan menjelang laga lawan Bajul Ijo itu dimanfaatkan tim pelatih untuk lebih banyak memberikan materi pematangan taktik dan strategi.
Pelatih kepala Dejan Antonic beserta asisten pelatih Mladen Dodic Doda serta pilar asing Aaron Evans belum muncul selama latihan. Masing-masing masih tertahan di negara yang ditinggali karena terkendala administrasi perjalanan akibat Covid-19.
“Mulai pekan ini porsi latihan fisik sudah dikurangi. Kami rekomendasikan matangkan materi taktik dan strategi,” ujar dokter tim PSS Sleman Elwizan Aminudin atau akrab disapa Dokter Amin pada Kamis, 24 September 2020.
Menurut Amin, instensitas latihan perlu ditata demi menjaga kebugaran pemain. Jangan sampai malah kendor dan tak bertenaga saat laga berlangsung. Sebab latihan dengan intensitas berat berpotensi mempengaruhi imunitas tubuh dan akibatnya pemain bisa sakit.
“Apalagi saat ini juga sudah mulai masuk musim pancaroba, pergantian panas-hujan. Pemain perlu menjaga benar kesehatannya, minimal jangan sampai flu,” ujarnya.
Sejumlah daftar yang musti dilakukan pemain saat pancaroba seperti menjaga pola istirahat, mengkonsumsi vitamin C, makan makanan bergizi disertai olahrga ringan secara teratur pun telah disodorkan.
Gelandang PSS Sleman Wahyu Sukarta menuturkan jelang sepekan laga pembuka di masa pandemi ini, kondisi tim baik fisik dan taktik sudah sangat siap. Latihan yang diberikan berjalan lancar walaupun durasi persiapan untuk laga relatif pendek.
“Walau pun nanti laga berlanjut tanpa kehadiran suporter atau penonton, pemain tetap harus bersemangat meskipun suporter bagian penting selama ini,” ujar Wahyu.
Adapun pemain sayap PSS Sleman, Jefri Kurniawan, juga berharap lanjutan Liga 1 2020 tanpa suporter ini tak berpengaruh besar pada performa timnya. “Selama ini suporter yang hadir selalu memberikan motivasi bagi pemain. Semoga tidak adanya suporter karena Covid-19 ini tidak berpengaruh,” ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO