Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Olimpiade Tokyo: KOI Bantah Isu Atlet Indonesia Ditolak Masuk ke Jepang

KOI membantah isu yang beredar yang menyatakan bahwa kontingen Merah Putih yang bakal tampil di Olimpiade Tokyo ditolak masuk Jepang.

18 Juli 2021 | 17.55 WIB

Kontingen Indonesia Olimpiade Tokyo yang dipimpin Chef de Mission (CdM) Rosan P Roeslani dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohar berfoto bersama menjelang keberangkatan ke Jepang di Jakarta, Sabtu, 17 Juli 2021. (Antara)
Perbesar
Kontingen Indonesia Olimpiade Tokyo yang dipimpin Chef de Mission (CdM) Rosan P Roeslani dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohar berfoto bersama menjelang keberangkatan ke Jepang di Jakarta, Sabtu, 17 Juli 2021. (Antara)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) membantah isu yang beredar yang menyatakan bahwa kontingen Merah Putih yang bakal tampil di Olimpiade Tokyo ditolak masuk Jepang.

Kabar negatif soal kontingen Indonesia tersebut sempat beredar melalui pesan berantai whatsaap yang menyatakan bahwa atlet olimpiade Indonesia ditolak Jepang kecuali tim bulu tangkis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Tidak ada yang ditolak, alhamdulillah atlet kita sudah di Olympic Village," ujar Sekretaris KOI, Fery Kono, kepada Tempo, Ahad, 18 Juli 2021.

Fery mengatakan kontingen Indonesia yang berangkat ke Tokyo telah menjalani pemeriksaan oleh otoritas kesehatan Jepang. "Alhamdulillah 30 personil yang semalam berangkat, dinyatakan negatif semua setelah dites di Narita," kata dia.

Pada Sabtu malam, rombongan besar yang terdiri dari lima cabang olahraga berangkat ke Negeri Sakura dengan dipimpin langsung oleh Chef de Mission (CdM) Rosan P Roeslani dan Ketua KOI Raja Sapta Oktohari.

Sebelum bertolak ke Jepang, Rosan mengatakan rombongan dalam keadaan sehat dan dipastikan negatif Covid-19. NOC Indonesia bersama CdM telah meningkatkan uji dengan Swab PCR Test selama tujuh hari beruntun, di mana hasil uji di hari ke-4 dan 30 jam sebelum keberangkatan wajib diserahkan ke pemerintah Jepang sebagai syarat wajib.

“Persiapan kami sudah lama karena Olimpiade Tokyo ini sudah mundur setahun. Namun, karena Olimpiade ini diadakan dalam situasi yang berbeda maka protokol kesehatan harus benar-benar kami jalankan,” kata Rosan.

Rombongan yang terbang malam ini berjumlah 30 personil, terdiri dari 13 atlet dari lima cabang olahraga yaitu panahan (4 atlet), angkat besi (4), menembak (1), renang (2), dan surfing (2), 11 pelatih, 4 supporting team, CdM dan Presiden NOC Indonesia. Mereka berangkat dengan menggunakan pesawat komersial JAL726 dan akan mendarat di Bandara International Narita pada 07.25 waktu Jepang.

Soal target di Olimpiade Tokyo, Rosan percaya atlet-atlet Indonesia akan berjuang maksimal demi mengharumkan nama Merah Putih di kancah dunia. Apalagi, pemerintah melalui Kemenpora mematok target perbaikan peringkat dari Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. “Kita memiliki banyak potensi (medali). Insya Allah, Indonesia bisa meraih peringkat yang jauh lebih baik,” kata Rosan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus