Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Polemik Angkat Besi, KOI Siap Datangkan Pelatih untuk Eko Yuli Irawan

Komite Olimpiade Indonesia mengurai polemik yang terjadi antara Eko Yuli Irawan dan PB Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI).

8 April 2021 | 19.27 WIB

Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan berlatih untuk persiapan SEA Games 2019. Antara
Perbesar
Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan berlatih untuk persiapan SEA Games 2019. Antara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Ferry Kono mengatakan pihaknya bersedia memfasilitasi permintaan Eko Yuli Irawan demi memuluskan langkahnya ke Olimpiade Tokyo pada 23 Juli-8 Agustus 2021. Menurut dia, NOC ingin mengurai polemik yang terjadi antara Eko Yuli dan Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Akhir Maret lalu, Eko menyambangi kantor NOC Indonesia untuk meminta bantuan agar haknya tampil di Olimpiade Tokyo terpenuhi. Ia juga meminta NOC Indonesia memfasilitasi pemanggilan Lukman sebagai pelatihnya. Dalam pertemuan itu, kata Ferry, NOC Indonesia juga menegur keras sikap Eko.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dalam minggu ini, NOC Indonesia akan mengirim surat undangan kepada coach Lukman untuk membantu melatih Eko. Jika kemudian Eko menjalani latihan terpisah itu masalah teknis. Sebab, kami harus tahu Eko juga tetap ditangani dan mendapat program dari pelatih untuk persiapan menuju Olimpiade Tokyo,” kata Ferry, Kamis, 8 April 2021.

Polemik antara Eko Yuli dan PB PABSI terjadi sejak Januari lalu. Puncaknya Eko memutuskan meninggalkan pelatnas angkat besi di Wisma Kwini, Jakarta, saat tahu PB PABSI membatalkan komitmen untuk memanggil Lukman sebagai pelatihnya.

Kala itu, PB PABSI mengklaim telah memiliki pertimbangan untuk tidak memenuhi permintaan tersebut. “Yang patut disyukuri berdasarkan koordinasi NOC Indonesia, PABSI, dan Eko disimpulkan memang selama ini tak ada yang dikeluarkan dari pelatnas. Eko juga sudah sepakat berlatih kembali,” ujar Ferry.

Lukman adalah pelatih yang mengantarkan Eko merebut medali perunggu di Olimpiade 2008 Beijing dan Olimpiade 2012 London. Saat ini, Lukman menjadi pelatih angkat besi Thailand. Namun, lifter Negeri Gajah Putih dipastikan tak akan tampil di Olimpiade karena Federasi Angkat Besi Amatir Thailand (TAWA) sedang menjalani sanksi larangan bertanding hingga 7 Maret 2022.

Terkait pembiayaan, Ferry mengatakan NOC Indonesia bakal bergerak mencari sponsor untuk memenuhi kebutuhan permintaan pelatih bagi Eko menuju Olimpiade Tokyo. Sebab, Eko harus segera fokus berlatih setelah mengamankan satu tiket di kelas 61 kilogram pada Olimpiade Tokyo nanti.

Dikutip dari situs Fedrasi Angkat Besi Internasional (IWF) pada 8 April, Eko menempati ranking dua klasemen “Road to Tokyo” dengan 4.162,7503 poin dan total angkatan terbaik 317 kg. Ia terpaut tipis dari La Fabin (Cina) di puncak klasemen dengan 4.387,4657 poin dan total angkatan terbaik 318 kg.

Perburuan poin “Road to Tokyo” cabang olahraga angkat besi ditutup 31 Mei dan hanya delapan lifter terbaik yang bisa tampil di Negeri Sakura. Dengan catatan, satu negara hanya boleh menurunkan satu lifter di setiap kelas. “Jadi keberadaan coach Lukman adalah pelatih NOC Indonesia, bukan PB PABSI,” kata Ferry.

NOC Indonesia, kata Ferry, perlu berkomunikasi terlebih dahulu dengan Lukman terkait komitmennya menangani Eko. Jika Lukman bersedia, NOC Indonesia bakal membuat perjanjian tertulis dengan Eko dan pelatihnya. “Eko harus fokus memenuhi target medali Olimpiade, tak boleh ada drama, politik, dan lain-lain. Sementara Lukman, kami minta untuk membuat Eko tampil maksimal dan fokus menurunkan berat badan.” katanya.

Eko memiliki target tinggi di Olimpiade Tokyo, yakni membawa pulang medali emas. Sebab pada penyelenggaraan Olimpiade terakhir di Rio de Janeiro (2016), Eko belum bisa menuntaskan target tersebut. "Sebenarnya bagi saya, garansi bisa tetap tampil di Olimpiade sudah cukup, tetapi langkah NOC yang mau mengakomodir kedatangan coach Lukman sangat saya apresiasi,” kata Eko Yuli Irawan.

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus