Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - Panitia kejuaraan tinju internasional Piala Presiden XXII berencana memindahkan arena pertandingan ke lokasi yang belum dapat dipastikan. Sulfa Ganie, wakil ketua panitia penyelenggara, mengatakan pemindahan tersebut terjadi setelah panitia gagal memenuhi uang sewa gedung Palembang Sport and Convention Centre (PSCC) senilai Rp 1,6 miliar untuk tujuh hari pemakaian. "Panitia ada keterbatasan. Kami sanggup kalau Rp 50 juta per hari," kata Sulfa, Kamis, 2 April 2015.
Menurut Sulfa, meskipun minim pendanaan, acara yang bakal berlangsung pada 19-25 April itu akan tetap berlangsung. Pasalnya, hal itu menyangkut nama baik negara Indonesia. Saat ini pihaknya menyiapkan sejumlah arena alternatif yang ada di Jakabaring Sport City (JSC). Panitia, kata Sulfa, sedang mempertimbangkan penggunaan Gelanggang Olahraga Ranau atau GOR Dempo sebagai pilihan. Bila dilaksanakan di JSC, otomatis pendanaan akan semakin hemat. "Kami akan menemui gubernur agar beliau bisa menemukan solusi," ujar Sulfa.
Martines Do Santos, sekretaris panitia, mengatakan Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Nasional (PP Pertina) sudah melihat langsung sejumlah gedung yang ada di Jakabaring. Menurut dia, gedung di Jakabaring sangat layak untuk menggelar kejuaraan berskala dunia itu, sehingga jika tidak ada keringanan sewa dari pengelola gedung PSCC, Santos mengatakan mereka memiliki pilihan yang jelas. "Saya kira sangat layak untuk melaksanakan Piala Presiden," ujar Martines Do Santos.
Namun Martines masih berharap ring tinju dapat dipasang di PSCC. Pasalnya, gedung tersebut memiliki fasilitas lebih lengkap serta terletak di pusat kota. Karena itu, panitia pelaksana akan melobi Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin agar mereka bisa mendapatkan harga khusus. "Kalau gubernur bisa memberi keringanan, saya kira lebih baik dilaksanakan di PSCC," ujar Martines yang juga menjabat Sekjen PP Pertina.
PARLIZA HENDRAWAN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini