Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bukan juara bertahan Chico Aura Dwi Wardoyo, bukan atlet peringkat tujuh dunia Jonatan Christie, bahkan bukan peraih medali perunggu Olimpiade Anthony Sinisuka Ginting, Indonesia bisa menaruh harapan pada Christian Adinata. Ia menjadi satu-satunya tunggal putra Indonesia yang berada di babak semifinal Malaysia Masters 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Christian Adinata masih berusia 21 tahun. Namun, ia tidak gentar dengan situasi yang dia hadapi sepanjang turnamen. “Tidak ada tekanan, itu tidak mengganggu saya,” kata Adinata setelah bangkit dari ketertinggalan untuk mengalahkan Kidambi Srikanth pada babak perempat final turnamen BWF World Tour Super 500 tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sebaliknya, saya melihat bahwa mewakili Indonesia di tunggal putra dan melakukan yang terbaik untuk negara saya sebagai motivasi besar,” ujar Adinata yang menang atas Kidambi lewat kemenangan 58 menit dengan skor 16-21 21-16 21-11.
“Pertandingan yang ketat tapi saya berjuang untuk menang sampai akhir. Saya kalah di game pertama tetapi menjadi lebih percaya diri setelah memenangkan game kedua. Itu membantu membuat pikiran saya menjadi lebih berani dalam game penentuan."
“Saya bangga saya tidak membiarkan semangat saya luntur setelah kehilangan game pembuka. Itu bisa dengan mudah terjadi melawan pemain dengan kualitas seperti Srikanth,” ujar Adinata yang juga berhasil menjadi peraih medali emas di SEA Games 2023 di Kamboja.
Adinata mendapat tepukan dari pelatih Irwansyah pasca-pertandingan. Ini menjadi turnamen Super 500 kedua untuk Adinata. Dia kalah dari Kenta Nishimoto di babak pembukaan Indonesia Masters pada bulan Januari lalu setelah melakukan debut BWF World Tour di Cina Taipei Open tahun lalu.
Karier Adinata telah mengalami peningkatan sejak debut BWF World Tour. Ia meraih medali emas SEA Games di Kamboja setelah mengalahkan Chico Wardoyo di final. “Masuk empat besar di Super 500 kedua saya sangat berarti karena ini menunjukkan proses sulit yang saya lalui untuk sampai ke tahap ini. Tapi saya juga sadar proses baru dimulai sekarang,” kata dia.
“Target langsung saya adalah naik peringkat karena saya sangat ingin menghindari babak kualifikasi di kompetisi besar. Pada level ini, ada bedanya jika saya ingin secara konsisten di tahap akhir turnamen,” ujar Christian Adinata yang akan menghadapi wakil India lain, Prannoy H.S. pada babak semifinal Malaysia Masters 2023.