Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Penampilan Sutan Zico bersama Timnas Indonesia U-16 di kualifikasi Piala AFC U-16 lalu mendulang decak kagum. Total 10 gol dia sumbangkan dalam 4 laga kualifikasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sutan Zico mengatakan penampilannya itu tak lepas dari latihan keras yang dia jalani selama ini. Meskipun masih berusia belia, pemilik nama panjang Sutan Diego Armando Ondriano Zico itu sudah menjalani latihan layaknya seorang pesepakbola profesional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hal itu terlihat dari padatnya jadwal latihan yang dia lakukan. Zico bahkan bergabung dengan 3 sekolah sepak bola sekaligus, yaitu: SSB Citra Pratama, Gunung Putri Bogor, SSB Bina Taruna, Jakarta, dan Chelsea Soccer Club Singapura.
"Jadi jadwalnya di Bina Taruna itu Selasa, Kamis, dan Minggu. Kalau di Citra Pratama tiap Rabu, Jumat, dan Minggu," kata Zico, saat ditemui di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu, 27 September 2017.
Zico mengatakan jarang berlatih di Indonesia pada Sabtu atau Minggu. Pasalnya, tiap Jumat malam, ia berangkat ke Singapura untuk berlatih dan bertanding bersama Chelsea Soccer Club Singapore. Alhasil, hanya hari Senin saja waktu luang yang ia miliki.
Menurut ayahnya, Oriyanto Jhosan, di waktu senggang itu pun Zico masih kerap meminta latihan. Jaringan Zico dengan beberapa pelatih SSB, membuatnya mudah meminta ikut latihan kapan pun dibutuhkan.
"Yang hari ini juga nih (di Pakansari) dia latihan bersama tim PORDA Bogor. Kebetulan pelatihnya kenal dia juga," kata Oriyanto yang juga merupakan kepala pelatih di SSB Citra Pratama. Meski begitu, Oriyanto mengatakan Zico masih sebatas latihan ringan untuk menjaga kebugaran karena masih mengalami kelelahan pasca bergabung bersama Timnas Indonesia U-16.
Tak hanya itu, meskipu Zico telah berlatihan bersama SSB tiap sore selama dua hingga tiga jam, dia terkadang masih menambah porsi latihan sendiri. "Kalau di rumah sendiri saja atau dilatih sama ayah," kata Zico.
Jika berlatih sendiri, juggling dan kontrol bola jadi menu latihan utama. Garasi mobil seadanya pun dimanfaatkan Zico untuk berlatih. Bila ayahnya bisa membantu, latihan bergeser ke lapangan bola di dekat rumah mereka di Gunung Putri Bogor.
"Kalau di rumah kami latihan berdua atau ajak beberapa anak lain. Biasanya kalau sama saya lebih diperbanyak latihan passing dan dribbling," kata Oriyanto.
Sang ayah mengatakan Zico memang lebih banyak dilatih di sisi kemampuan terlebih dahulu. Latihan fisik biasanya hanya didapat Zico saat berlatih di SSB Bina Taruna saja. Ia mengatakan pola ini diharapkan mampu membantu pertumbuhan tinggi tubuh Zico. "Di usia 17 tahun baru akan digeber fisiknya dia," kata Oriyanto.
Meski begitu, Oriyanto mengatakan masih ada kelemahan yang harus segera dibenahi Sutan Zico. Salah satunya adalah stamina. Hal tersebut memang cukup terlihat saat Zico bermain bersama Timnas Indonesia U-16.
"Di babak kedua biasanya dia kelihatan mulai capai dan tak maksimal lagi," kata dia.
EGI ADYATAMA