Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

145 Jenazah Korban Gempa Cianjur Berhasil Diidentifikasi

Tim DVI Polri kesulitan mengidentifikasi korban Gempa Cianjur karena kondisi jenazah yang sudah membusuk.

27 November 2022 | 17.13 WIB

Dua orang anak berdiri dengan latar belakang rumah yang rusak akibat gempa bumi di Sarampad, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu26 November 2022. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Perbesar
Dua orang anak berdiri dengan latar belakang rumah yang rusak akibat gempa bumi di Sarampad, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu26 November 2022. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Cianjur - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menyatakan hingga telah berhasil mengidentifikasi 145 jenazah korban Gempa Cianjur, Jawa Barat. Tim DVI Polri dibantu oleh sejumlah tim dokter dari Jawa Barat dan Rumah Sakit Umum Daerah Sayang, Cianjur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kami juga melakukan identifikasi terhadap korban gempa bumi yang meninggal dunia. Yang sampai saat ini telah teridentifikasi sebanyak 145 orang. Tim ini juga bergabung dari Provinsi Jabar dan RSUD (Sayang) Cianjur," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Drs Suntana di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Ahad, 27 November 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Suntana menyatakan, dalam melakukan identifikasi tersebut, tim DVI Mabes Polri mendapatkan bantuan dari beberapa tim lainnya. Diantaranya adalah Tim Kedokteran dan Forensik Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kaur Doksik Biddokkes) Polda Jawa Barat, tim Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran (Unpad) dan tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah Sayang, Cianjur.

Tim DVI kesulitan karena kondisi jenazah yang sudah membusuk

Kepala Urusan Kedokteran dan Forensik Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kaur Doksik Biddokkes) Polda Jawa Barat Kompol dr M Ihsan Wahyudi, mengatakan mereka meminta bantuan tim Unpad karena kesulitan mengidentifikasi korban seiring perburukan kondisi jenazah di hari ketujuh pasca gempa bumi.

"Memang kondisi jenazah sudah tidak bisa dikenali karena ada pembusukan dan tentunya membutuhkan tim ahli lain seperti sidik jari, ahli kedokteran gigi, forensik, rekan-rekan kita dari Unpad datang ke sini bergabung, pengambilan DNA ada dari Unpad," kata Ihsan. 

Dia mengatakan Tim DVI membutuhkan data pembanding dari keluarga korban sampai alat bantu tertentu untuk mempermudah proses identifikasi.

"Bahkan tim DVI harus mendatangkan sejumlah ahli, khususnya dari kedokteran dari forensik Unpad untuk mengidentifikasi sidik jari dan DNA korban," kata dia.

Untuk kepentingan identifikasi, Ihsan menyarankan masyarakat yang merasa kehilangan kerabat atau anggota keluarganya membawa KTP dan menyertakan foto terbaru yang terlihat bagian gigi korban.

Data jumlah korban Gempa Cianjur

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban jiwa Gempa Cianjur mencapai 318 orang hingga Sabtu kemarin, 26 November 2022. Akan tetapi, masih terdapat 14 orang yang dinyatakan hilang. 

Sementara untuk korban luka-luka disebut mencapai 7.729 orang dengan rincian 545 orang mengalami luka berat dan 7.134 orang mengalami luka ringan. BNPB juga menyatakan jumlah warga yang mengungsi sebanyak 73.693 orang. 

Hingga saat ini, para korban Gempa Cianjur masih tinggal di penampungan. Selain karena rumah mereka roboh, warga juga masih takut akan adanya gempa susulan. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Ahad pagi tadi menyatakan telah terjadi 277 gempa susulan setelah gempa besar yang terjadi pada Senin lalu. BMKG tak bisa memprediksi sampai kapan gempa susulan itu akan terus terjadi, meskipun demikian, Kepala BMKG Daryono menyatakan frekuensinya semakin jarang.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus