Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Difabel

5 Ketentuan Menjadi Juru Bahasa Isyarat Sampai Detail Urusan Pakaian

Saat menerjemahkan suatu bahasa ke dalam bahasa isyarat, juru bahasa isyarat tak hanya menggunakan gerak tangan namun juga ekspresi atau mimik wajah.

7 Maret 2021 | 10.00 WIB

Penerjemah bahasa isyarat menyampaikan isi pidato Menteri Sosial Juliari P. Batubara dalam acara puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional 2020 (HDI) Kementerian Sosial di Jakarta, Kamis 3 Desember 2020. Pemerintah berkomitmen dalam meningkatkan upaya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas, khususnya dalam peningkatan layanan disabilitas ke arah digitalisasi. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Perbesar
Penerjemah bahasa isyarat menyampaikan isi pidato Menteri Sosial Juliari P. Batubara dalam acara puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional 2020 (HDI) Kementerian Sosial di Jakarta, Kamis 3 Desember 2020. Pemerintah berkomitmen dalam meningkatkan upaya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas, khususnya dalam peningkatan layanan disabilitas ke arah digitalisasi. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bahasa isyarat merupakan profesi yang banyak dibutuhkan saat ini. Tugasnya adalah menerjemahkan bahasa penutur ke bahasa isyarat dan sebaliknya, dari bahasa isyarat ke bahasa non-isyarat. Juru bahasa isyarat harus menerjemahkan kata atau mencari padanannya sehingga informasi yang sampai kepada difabel maupun bukan difabel dapat dipahami dengan sesuai dan jelas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Direktur Pusat Layanan Juru Bahasa Isyarat, Juniati Effendi mengatakan, dia luar negeri, seorang juru bahasa isyarat harus mendalami ilmu ini di bangku perguruan tinggi selama tiga sampai empat tahun. "Sementara di Indonesia tergantung dari kerajinan setiap juru bahasa isyarat, apakah rajin bergaul dengan insan Tuli atau tidak," kata Juniati kepada Tempo, Selasa 2 Maret 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Semakin sering seorang juru bahasa isyarat berkomunikasi dengan insan Tuli atau tunarungu, maka dia sekaligus dapat mengasah kemampuan menerjemahkan antar-bahasa. Saat menerjemahkan suatu bahasa ke dalam bahasa isyarat, juru bahasa isyarat tak hanya menggunakan gerak tangan namun juga ekspresi atau mimik wajah.

Juniati menambahkan, seorang juru bahasa isyarat harus mengikuti kelas khusus untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan pekerjaannya. Bukan sekadar bagaimana mengalihbahasakan, sekaligus etika seorang juru bahasa isyarat dalam menjalankan tugas.

Berikut beberapa ketentuan bagi juru bahasa isyarat dalam bekerja:

  1. Juru bahasa isyarat harus menghormati dan menyesuaikan diri dengan budaya komunikasi serta cara berinteraksi insan Tuli.

  2. Juru bahasa isyarat tidak boleh merebut atau memotong pembicaraan insan Tuli.

  3. Juru bahasa isyarat dilarang merebut bisnis dan pekerjaan insan Tuli.

  4. Juru bahasa isyarat harus mengenakan pakaian berwarna hitam polos atau biru gelap saat bertugas.

  5. Juru bahasa isyarat tidak memakai perhiasan atau aksesori yang dapat mengalihkan perhatian insan Tuli saat menerjemahkan bahasa isyarat. Jangan memakai gelang, kalung, atau jam tangan yang berlebihan.
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus