Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Ahmad Sahroni Sebut AHY Masih Punya Kesempatan di Pilpres 2029

Ahmad Sahroni menilai usia AHY masih muda dan punya kesempatan menjadi capres pada Pilpres 2029.

4 September 2023 | 14.14 WIB

Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni menjawab pertanyaan awak media saat batal melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Senin, 4 September 2023. Ahmad Sahroni batal melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terkait pemberitaan bohong tentang kesepakatan politik antara Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni menjawab pertanyaan awak media saat batal melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Senin, 4 September 2023. Ahmad Sahroni batal melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terkait pemberitaan bohong tentang kesepakatan politik antara Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni, mengatakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masih memiliki kesempatan untuk bertarung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029. Bahkan, Sahroni menilai AHY berpeluang menjadi calon presiden, bukan calon wakil presiden.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sahroni menyatakan AHY sebaiknya bijaksana dalam menyikapi gagalnya dia menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) untuk mendampingi Anies Baswedan.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ya namanya belum rejeki belum garis tangan. Kan AHY umurnya sama (dengan Sahroni), masih ada ruang di 2029 buat dia jadi capres misalkan. Ya why not (kenapa tidak)?” kata Sahroni saat ditemui di Bareskrim Polri, Senin, 4 September 2023.

Sesalkan cara komunikasi Demokrat

Sahroni mengatakan kekecewaan Demokrat karena Anies tidak memilih AHY sebagai bacawapres semestinya disampaikan dengan narasi dan komunikasi yang baik.

“Jangan sampai buat kubu-kubuan akhirnya jadi keributan itu terus-terusan gara-gara seorang AHY enggak jadi cawapres,” ujarnya. 

Sahroni menganalogikan batalnya AHY bak calon mempelai yang batal menikah setelah undangan disebar.  Apabila pernikahan gagal, kata dia, kedua belah pihak pasangan pasti akan resah dan kecewa.

“Tetapi kan bukan berarti undangan itu menjadi ketetapan bahwa pernikahan itu akan terjadi resmi. Tidak. Selama akad nikah belum diucapkan, maka tidak ada terjadi pernikahan tersebut, itu contoh,” ujarnya. 

Sahroni juga mengatakan semestinya Partai Demokrat bisa menyampaikan kekecewaannya dengan cara arif dan bijaksana tanpa menyebut NasDem pengkhianat. 
 
“Misalnya Pak Surya disikat sana-sini kan enggak ada melawan dengan kapasitas bahasa keluar misalnya, pembohongan, pengkhianat,” ujar Sahroni. “Jadi kita berharap jangan ungkap narasi-narasi yang akhirnya memprovokasi masyarakat atas kebencian yang tidak berdasar.”

Prahara Koalisi Perubahan

Sebelumnya, Partai Demokrat mundur dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan setelah Anies Baswedan disebut memilih Muhaimin Iskandar sebagai bacawapres. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, menyatakan Anies sudah memilih AHY sebagai bacawapres sejak Juni lalu. Deklarasi pasangan Anies-AHY disebut terjegal karena NasDem terus meminta pengunduran waktu. 

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY, pun menyatakan Anies sempat menyatakan akan mendeklarasikan bacawapres pendampingnya pada awal September ini. SBY kecewa karena Anies kemudian tak berkata apa-apa soal perubahan nama bacawapres itu kepadanya. 

Ahmad Sahroni pun mendatangi Bareskrim Polri untuk melaporkan SBY karena dinilai menyebarkan berita bohong. Sahroni membatalkan niat tersebut karena dilarang oleh Surya Paloh dan Anies Baswedan

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus