Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pembicaraan hangat siang itu terhenti saat sebuah telepon genggam berdering. Seseorang menele-pon dari Jakarta, mengaku punya koneksi kelas tinggi di Dewan Perwakilan Rakyat. Kepada pejabat daerah yang dihubunginya, dia menawarkan untuk mencarikan sekaligus mencairkan anggaran dari peme-rintah pusat. Tentu dengan “sedikit” imbalan sebagai uang jasa.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo