Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Anaknya Ditelan Ular di Mamuju, Sang Ayah: Saya Tak Menduga  

Ayah Akbar bercerita, awalnya, warga hanya berpikir hilangnya Akbar berkaitan dengan beredarnya kabar tentang penjualan organ manusia.

31 Maret 2017 | 16.15 WIB

Warga menangkap ular piton yang memakan Akbar secara utuh di kebun sawit, Desa Salubiro, Korossa, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. AFP PHOTO/NASARUDDIN
Perbesar
Warga menangkap ular piton yang memakan Akbar secara utuh di kebun sawit, Desa Salubiro, Korossa, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. AFP PHOTO/NASARUDDIN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Makassar - Muhammad Akbar, 27 tahun, tewas diterkam ular piton saat sedang memanen sawit di kebunnya di Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Senin malam, 27 Maret 2017.

Ayah korban, Muhammad Ramli, 50 tahun, tak menduga anaknya tewas diterkam ular. Ia menjelaskan, awalnya, anaknya meninggalkan rumah menuju kebun untuk memanen sawit pada Minggu pagi, 26 Maret 2017. Dia sempat kembali ke rumah untuk makan pada siang hari.

"Pagi, dia (Akbar) ke luar rumah mau panen sawit. Tengah hari, dia pulang untuk makan, kemudian kembali lagi. Setelah itu, kami tak tahu keberadaannya," ucap Ramli kepada Tempo, Jumat, 31 Maret 2017.

Baca: Manusia Dimakan Ular di Mamuju, Piton Sedang Mencari Mangsa  

Setelah korban hilang sehari-semalam, ujar dia, ratusan warga berinisiatif mencarinya dengan menyisir seluruh kebun sawit yang luasnya sekitar 2 hektare. "Malam Selasa, warga pergi mencari anak saya sejak magrib. Pukul 22.00, dia baru ditemukan," tuturnya.

Menurut dia, awalnya, masyarakat hanya berpikir hilangnya Akbar berkaitan dengan kabar beredar tentang penjualan organ manusia. Jadi warga yang mencari korban membawa parang panjang. Namun, setelah menyisir seluruh kebun, warga menemukan sepatu, parang, dan baju yang robek milik Akbar.

Baca:
Manusia Dimakan Ular, Begini Cara Menangkal Belitan Piton 

"Warga mencari di banyak lokasi. Lalu, ditemukan ular di sebelah kebun saya yang memang sebuah hutan," katanya. "Sebelah kebun saya kan hutan. Nah, di situ, warga lihat ada ular besar yang tak bisa bergerak, hanya kepalanya saja berdiri terus."

Warga langsung mengepung ular tersebut karena yakin di dalam perutnya ada manusia dan mengayunkan parang ke kepalanya. Menurut Ramli, ular itu mati setelah kepalanya disabet dengan parang. Lalu, warga membelah perutnya dengan parang dan menemukan tubuh korban.

Ukuran panjang ular tersebut, ujar Ramli, mencapai 10 meter. Ramli menduga anaknya sudah ditelan ular satu malam, tapi baru ditemukan warga pada Senin pukul 22.00 Wita.

"Dia meninggalkan istri serta dua anak yang masing-masing berumur 5 tahun dan 3 bulan," ucapnya.

DIDIT HARYADI


 



Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MC Nieke Indrietta Baiduri

MC Nieke Indrietta Baiduri

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus