Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Bali akan Operasikan Water Taxi untuk Mengatasi Kemacetan, Berikut Rute Prioritasnya

Pemerintah Daerah Bali akan mengoperasikan water taxi atau taksi air untuk mengatasi kemacetan. Rute mana saja yang menjadi prioritasnya?

3 Maret 2025 | 10.22 WIB

Bali akan Operasikan Water Taxi untuk Mengatasi Kemacetan, Berikut Rute Prioritasnya
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah tengah menyusun rencana pengoperasian transportasi berbasis air berupa water taxi atau taksi air di Bali sebagai salah satu langkah strategis untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi di wilayah tersebut. Sistem transportasi ini dirancang untuk memberikan pilihan alternatif bagi masyarakat dan wisatawan, terutama di kawasan Bali Selatan yang menjadi pusat aktivitas pariwisata.

Gubernur Bali Wayan Koster, telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait rencana ini. Dalam pembahasan tersebut Kementerian Perhubungan menyatakan kesiapannya untuk mendukung penyediaan serta pengoperasian water taxi. Layanan ini akan difokuskan pada rute dari Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung. Dengan adanya moda transportasi baru ini, diharapkan masyarakat dapat memiliki lebih banyak opsi dalam menentukan cara perjalanan mereka, baik melalui jalur darat maupun jalur laut.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi telah mengadakan pertemuan dengan Menteri Pariwisata Widiyanthi Putri Wardhana guna membahas berbagai langkah kolaboratif dalam meningkatkan infrastruktur transportasi di destinasi wisata unggulan. Salah satu fokus utama pembahasan adalah pengembangan transportasi berbasis air untuk meningkatkan mobilitas wisatawan serta memperkuat konektivitas antarwilayah.

Pemerintah menilai bahwa keberadaan water taxi akan berkontribusi signifikan dalam mengurangi waktu tempuh dari bandara menuju sejumlah destinasi wisata utama di Bali, seperti Pantai Kuta, Legian, Seminyak, Canggu, hingga Uluwatu. Selain itu, transportasi ini diharapkan dapat mengurangi beban kepadatan lalu lintas di jalur darat, yang selama ini menjadi salah satu permasalahan utama di Bali.

Sebagai langkah awal dalam implementasi proyek ini, telah dilakukan uji coba menggunakan jukung atau perahu tradisional untuk mengukur efisiensi layanan. Dari hasil uji coba, diketahui bahwa perjalanan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Uluwatu dapat ditempuh dalam waktu sekitar 35 hingga 40 menit menggunakan perahu tradisional. Sementara itu, dengan penerapan water taxi yang lebih modern dan bertenaga, waktu tempuh diharapkan dapat dipersingkat menjadi sekitar 25 hingga 30 menit.

Selain pengoperasian water taxi, pemerintah juga tengah mengeksplorasi opsi lain untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di destinasi wisata utama, termasuk rencana pengoperasian seaplane di beberapa lokasi strategis seperti Bali, Labuan Bajo, dan Sumba. Inisiatif ini bertujuan untuk mempercepat akses ke destinasi wisata prioritas serta mendukung pertumbuhan industri pariwisata berbasis kelautan atau marine tourism di Indonesia.

Kementerian Pariwisata turut mengapresiasi keberhasilan Kementerian Perhubungan dalam menyelenggarakan layanan angkutan Natal dan Tahun Baru 2024/2025 yang dinilai berjalan dengan lancar dan sukses.Pemerintah berharap sinergi antara sektor transportasi dan pariwisata dapat terus diperkuat guna menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien, terintegrasi, dan berkelanjutan di Indonesia.

Pilihan Editor: Perkembangan Taksi Terbang di IKN Masih Perlu Kajian Lanjut

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus