Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Banjir di Desa Kalijeruk Cilacap Rendam 234 Rumah

Hujan yang berlangsung semalaman pada Jumat malam sampai Sabtu pagi, membuat 234 rumah di Desa Kalijeruk, Cilacap, banjir.

7 Oktober 2017 | 18.12 WIB

Ilustrasi banjir. ANTARA/Iggoy el Fitra
Perbesar
Ilustrasi banjir. ANTARA/Iggoy el Fitra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Cilacap - Hujan yang berlangsung semalaman pada Jumat malam sampai Sabtu pagi, 7 Oktober 2017, membuat Desa Kalijeruk, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, banjir. Setidaknya sebanyak 234 rumah terendam banjir dengan ketinggian mencapai 100 cm sehingga ratusan warga setempat diungsikan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan hujan tanpa henti menyebabkan enam RT di Desa Kalijeruk terendam banjir. Dari 802 penduduk, sebanyak 380 warga mesti dievakuasi. “Bila melihat kondisi hujan yang terus turun kemungkinan 2 hari baru mulai surut,” katanya kepada Tempo, Sabtu, 7 Oktober 2017.

Tingginya intensitas hujan, kata Tri, menyebabkan Desa Kalijeruk yang merupakan area di pinggir Sungai Ciberem banjir. Sungai Ciberem tidak mampu menampung air kiriman dari dataran tinggi.

Adapun masyarakat yang mengungsi sebagian ditempatkan di balai desa dan beberapa di antaranya tinggal di rumah warga. Genangan di jalan mencapai 60-100 cm lebih. Sedangkan ketinggian air di 234 rumah di enam RT terendam banjir mencapai setinggi 1 meter.

Proses evakuasi warga terdampak banjir sampai saat ini sedang berjalan. Di Desa Kalijeruk, BPBD sudah mendirikan dapur darurat untuk menyediakan kebutuhan logistik warga. Selain itu, kata Tri, BPBD dan BMKG Cilacap terus memantau hujan yang diperkirakan masih akan berlangsung. Hal tersebut karena curah hujan di kawasan Cilacap masih tergolong tinggi.

"Kami tetap mengimbau agar warga waspada dengan melakukan evakuasi mandiri bila hujan tak kunjung reda," ujarnya.

Ketua RT 6 RW 3, Desa Kalijeruk, Hadi Suprapto mengatakan Dusun Tegalanyar merupakan kawasan banjir paling parah dengan ketinggian 1 meter lebih. Sedangkan di Dusun Jatireja ketinggian air mencapai 1 meter. "Setiap tahun terjadi. sekarang semakin luas banjirnya" katanya.

BETHRIQ KINDY ARRAZY

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus