Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyandang disabilitas yang ingin menempuh pendidikan master atau Strata 2 dapat mendaftar beasiswa Chevening dari pemerintah Inggris. Beasiswa ini terbuka hingga Selasa, 2 November 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Network and Alumni Officer British Embassy, Raras Tulandaru mengatakan ada empat syarat untuk mendaftar beasiswa Chevening. "Warga negara Indonesia, memiliki ijazah S1, pengalaman kerja minimal dua tahun, dan belum pernah menerima beasiswa Chevening," kata Raras dalam Webinar "Bincang Beasiswa Chevening Bersama Kawan Difabel" yang dinisiasi Yayasan Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan atau Perdik pada Sabtu, 25 September 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain empat syarat tersebut, calon penerima beasiswa Chevening harus melewati serangkaian tes. Menurut Raras, salah satu tes akan dilalui pendaftar adalah membuat esai tentang visi dan misi jangka pendek, menengah, dan jangka panjang setelah menempuh pendidikan di Inggris.
Penyandang disabilitas Netra yang pernah mendapatkan beasiswa Chevening, Mimi Mariani Lusli mengatakan peserta juga harus menjalani tes International English Language Testing System atau IELTS dan mendapatkan skor yang cukup. Skor IELTS ini digunakan untuk memenuhi salah satu persyaratan administrasif.
Mimi menyarankan pelamar beasiswa Chevening dengan disabilitas mengikuti program English Learning and Training Assistance atau ELTA yang diselenggarakan oleh The British Council. "Coba teman-teman berkorespondensi dan mencari informasi tentang ELTA yang diadakan oleh The British Council. Sebab sebelum saya melamar, disarankan untuk mengikuti pelatihan bahasa Inggris untuk IELTS," kata Mimi.
Dalam memperoleh skor IELTS, Mimi merasa kebutuhannya sebagai difabel Netra cukup terakomodasi dengan baik. Misalkan saat tes membaca dalam bahasa Inggris atau eeading, penyelenggara ujian menyediakan materi diktat ujian dengan huruf Braille. Dia juga memperoleh tambahan waktu karena cara membaca difabel Netra tidak secepat membaca dengan penglihatan.
Mimi menceritakan pengalamannya menempuh pendidikan di Inggris. Salah satunya aksesibilitas yang sangat baik di berbagai universitas di Inggris. Dia juga menceritakan seluruh teman-temannya di kampus memiliki pengetahuan dan sikap yang baik kepada difabel.
Selain biaya pendidikan yang ditanggung, beasiswa Chevening juga memasukkan biaya hidup sehari-hari, tiket pergi pulang dari Indonesia ke Inggris dan sebaliknya, asuransi kesehatan, serta biaya hidup awal di Inggris sebagai pagu yang ditanggung. Bukan hanya menanggung biaya pendidikan dan kebutuhan hidup, penerima beasiswa Chevening juga dapat terkoneksi dengan para alumnus Chevening yang tersebar di 140 negara.
Soal pendamping untuk penyandang disabilitas, beasiswa Chevening memiliki aturan tersendiri tentang care giver ini. "Ketentuan soal pendamping harus melewati beberapa penilaian lagi. Nanti di sana baru bisa ditentukan mengenai pembiayaan bagi pendamping," kata Raras.
Jika kamu berminat, segera akses situs resmi beasiswa Chevening di www.chevening.org. "Masih ada waktu sebulan lebih untuk mempersiapkan diri," tutur Raras.
Baca juga:
Deretan Beasiswa Bergengsi untuk Kuliah di Luar Negeri