Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, menyatakan Kepala BNPB yang baru akan menghadapi tugas berat. "Apalagi bencana meningkat," kata dia di kantornya, Jakarta, Rabu, 2 Januari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sutopo menuturkan, BNPB memiliki banyak pekerjaan. Badan tersebut bertanggung jawab menanggulangi bencana sebelum, saat, dan setelah terjadi.
Dalam penanggulangan bencana, misalnya, BNPB harus melindungi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Sementara penanggulangan pasca bencana seperti akibat erupsi Gunung Sinabung, gempa di Lombok dan Sumbawa, hingga tsunami Selat Sunda juga harus diselesaikan.
Untuk itu, Sutopo menilai Kepala BNPB yang baru harus mampu berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain, terutama di masa darurat. Selain tentunya harus profesional dan berjiwa pemimpin. "Pekerjaan rumah lainnya ialah meningkatkan mitigasi, pendidikan kebencanaan, serta membangun sistem peringatan dini," ujarnya.
Baca: BNPB: 427 Korban Tewas Tsunami Selat Sunda Sudah Teridentifikasi
Presiden Joko Widodo memutuskan akan segera mengganti Kepala BNPB Laksamana Muda (Purn) Willem Rampangilei. Juru Bicara Presiden Johan Budi Letnan menyatakan penggantinya adalah Jenderal Doni Monardo yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Pertahanan Nasional. Pelantikan pejabat baru itu awalnya diagendakan Selasa, 2 Januari 2019, pukul 09.00 WIB di Istana Negara. Namun Jokowi memutuskan untuk menundanya.
Juru Bicara Presiden Johan Budi menyatakan penundaan ini berkaitan dengan agenda presiden. "Pak Presiden mendadak harus ke Lampung," ujarnya, Rabu, 2 Januari 2019. Jokowi berangkat untuk meninjau lokasi terdampak tsunami Selat Sunda dan menjenguk para korban.
Namun Sutopo mendengar informasi lain. Menurut dia, alasan penundaan pelantikan Kepala BNPB yang baru berkaitan dengan masalah administrasi terkait dengan pergantian jabatan pimpinan BNPB. "Ada aturan yang akan diperbaiki oleh presiden sehingga ditunda dalam waktu dekat. Hanya ditunda, bukan dibatalkan," kata dia.