Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi hingga beberapa hari ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika telah memberikan peringatan dini soal potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, seperti di Semarang dan sekitarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala Pelaksana (Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto mengatakan hujan dengan intensitas lebat masih mengguyur Semarang dan sekitarnya. Bahkan sejumlah wilayah di kota itu telah terendam banjir dengan ketinggian berkisar 15-80 sentimeter. “Kondisi banjir juga mengalami tren kenaikan genangan akibat hujan masih berlangsung hingga menjelang tengah malam,” kata Endro melalui keterangan resminya pada Rabu, 13 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia mengimbau warga yang tinggal di bawah lereng tebing maupun bantaran sungai melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman, jika hujan lebat dalam durasi lebih dari dua jam mengguyur wilayah mereka. “Masyarakat bersama pemerintah daerah setempat juga diharapkan dapat bersinergi dalam upaya mengurangi dampak risiko bencana,” ucapnya.
Selain potensi hujan ektrem, data dari Pusat Meteorologi Maritim BMKG juga merilis informasi mengenai gelombang tinggi di perairan Laut Jawa bagian tengah yang dapat mencapai ketinggian 1,25-2,5 meter. Gelombang tinggi ini juga dapat berpotensi naik ke permukaan hingga menyebabkan banjir rob di wilayah pesisir pantai utara.
Beberapa sungai besar di wilayah hulu Kabupaten Semarang juga mengalami kenaikan tingkat elevasi akibat dari adanya curah hujan yang masih tinggi selama beberapa hari terakhir.
Adapun Semarang telah dikepung banjir setelah cuaca ekstrem yang ditandai hujan dengan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang melanda di hampir sebagian besar wilayah Ibu Kota Jawa Tengah dan sekitarnya pada Rabu, 13 Maret 2024.
Berdasarkan monitoring satelit klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) per pukul 20.50-23.45 WIB, wilayah dengan dampak cuaca ekstrem ini terpantau meliputi Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, sebagian wilayah Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan.