Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Sanggau - Pos Lintas Batas Negara Entikong, Kalimantan Barat, mulai menggunakan mesin mini anjungan tunai mandiri (automatic teller machine/ATM) untuk mempermudah penerimaan bea-cukai secara nontunai. Entikong merupakan daerah perbatasan negara yang pertama menggunakan mesin tersebut.
"Penggunaan mesin mini ATM ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari Gerakan Cashless Society, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 30 tahun 2016," kata Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Sugeng Aprianto di Entikong, Kamis, 10 Agustus 2017.
Baca: Jokowi: Masyarakat Kembangkan Ekonomi Pos Lintas Batas Negara
Dengan pembayaran online, kata dia, penerimaan pendapatan negara lebih cepat dan aktual. "Selain itu, proses online ini lebih transparan. Pengusaha juga mendapatkan kepastian uangnya langsung disetor ke negara. Sistem ini juga meminimalisir praktik pungli," ujar Sugeng.
Walau pemerintah tidak menargetkan penerimaan negara dari Entikong sebagai pintu perlintasan negara, tapi Entikong dianggap sebagai kawasan yang mempunyai potensi tinggi untuk berkontribusi dalam hal itu. Maka, Direktorat Jenderal Bea-Cukai dan Bank Mandiri sepakat memasang alat tersebut.
Simak: Menkominfo Resmikan BTS di Entikong
Direktur Government & Institutional Bank Mandiri Kartini Sally menambahkan, langkah ini merupakan bagian dari kesepakatan pemasangan 59 unit mini ATM Mandiri pada tahun ini di kantor-kantor pelayanan bea dan cukai yang telah ditunjuk. "Dari 152 unit mesin, sudah terpasang 17 unit mesin dan 41 unit mesin lainnya dalam proses," ujar Kartini.
Selain Entikong, kata dia, mini ATM Mandiri akan turut dipasang di pos perbatasan lainnya di Indonesia, seperti di Nanga Badau, Motaain, Aruk, Motamasin, dan beberapa perbatasan lainnya.
ASEANTY PAHLEVI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini