Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Mekkah - Jemaah haji dari berbagai penjuru dunia di Kota Mekkah hanya bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan berjalan kaki. Termasuk Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin selaku Amirul Hajj. Kepadatan jalan-jalan di Kota Suci tersebut sehubungan dengan prosesi puncak ibadah haji dan Idul Adha.
Bagian depan Kantor Urusan Haji Indonesia di Syisyah, Mekkah, dipenuhi manusia sejak Senin dinihari, 12 Agustus 2019. Jemaah haji banyak yang memilih mabit atau bermalam di sekitar Terowongan King Fahd, yang mengarah langsung ke tenda-tenda di Mina.
Sampai dengan pukul 02.00, banyak jemaah memilih tidur di jalan-jalan dekat Mina yang memang sudah ditutup untuk kendaraan. Di antara mereka menggelar tikar, bahkan mendirikan tenda di taman kota. Kalaupun ada kendaraan, hanya yang berstiker khusus yang bisa bergerak.
Lalu lintas Kota Mekkah juga bisa dikatakan macet saat Idul Adha tiba. Begitu pula di Arafah, Mina, dan Muzdalifah, jemaah berkumpul sambil berdoa melanjutkan rangkaian ibadah haji.
Jalan kaki menjadi satu-satunya pilihan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Amirul Hajj dan petugas haji Indonesia pun berjalan kaki beberapa kilometer untuk melayani jemaah.
"Saya berjalan kaki ke Jamarat untuk lempar jumrah, setelah itu lanjut jalan kaki ke Mina, ke Tenda Misi Haji Indonesia," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin selaku Amirul Hajj.
Bersama delegasi Amirul Hajj, Lukman berjalan kaki sejauh 6,5 kilometer. Ia menempuh perjalanan dari Kantor Urusan Haji Indonesia Daker Mekkah di Syisyah hingga Jamarat yang jaraknya tiga kilometer, lalu ditambah lagi berjalan 3,5 kilometer dari Jumarat menembus terowongan Moasheim di Mina sampai ke Maktab 51 tempat Tenda Misi Haji Indonesia berada.
Sebagian besar jemaah berada di Mina saat Idul Adha. Seperti dikutip dari laporan Antara, mereka menjalankan rangkaian puncak ibadah haji 1440 hijriyah. Petugas haji harus berjalan kaki hingga 30 kilometer dalam sehari untuk melayani jemaah.
Tahun ini sekitar 3 juta orang dari berbagai negara di dunia berkumpul di Mekkah, termasuk 231 ribu orang dari Indonesia. Anggota jemaah haji Indonesia tercatat sebagai yang paling banyak di dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini