Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Cerita Tukang Sampah Berangkat Haji dari Nabung Seribu Sehari

Pada 2012, usai mendapatkan restu dari anaknya, Legiman dan istri memutuskan untuk mendaftar sebagai calon jemaah haji.

2 Mei 2025 | 19.01 WIB

Umat Muslim mengelilingi Ka'bah saat mereka melakukan Tawaf di Masjidil Haram, saat menjalankan ibadah haji tahunan, di Mekah, Arab Saudi, 11 Juni 2024. REUTERS/Mohammed Torokman
Perbesar
Umat Muslim mengelilingi Ka'bah saat mereka melakukan Tawaf di Masjidil Haram, saat menjalankan ibadah haji tahunan, di Mekah, Arab Saudi, 11 Juni 2024. REUTERS/Mohammed Torokman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang paruh baya bernama Legiman menjadi salah satu jemaah haji yang akan berangkat pada tahun ini. Pria berusia 66 tahun asal Semarang, Jawa Tengah, itu berangkat bersama istrinya setelah mengumpulkan biaya sejak 39 tahun yang lalu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dia bercerita, dirinya bekerja sebagai petugas kebersihan di Dusun Glagahombo, Kelurahan Ngampin, Semarang, Jawa Tengah, sejak 1976. Setiap hari, Legiman berangkat pukul 06.30 WIB untuk mengambil sampah di rumah-rumah warga menggunakan sepeda motor atau kadang-kadang gerobak. Hingga pukul 11.00 WIB siang, setidaknya ada 50 rumah di wilayah Ngampin yang sampahnya ia angkut. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Legiman, mulanya ia tidak bermaksud menabung untuk haji. Ia menuturkan istrinya rutin menyisihkan seribu rupiah untuk mengantisipasi ketidakpastian pendapatan. Lalu, Legiman berujar, tanpa sadar uang tak seberapa yang disisihkan tersebut terkumpul hingga Rp 55 juta.

Pada 2012, usai mendapatkan restu dari anaknya, Legiman dan istri memutuskan untuk mendaftar sebagai calon jemaah haji.  “Yang penting daftar dulu. Nanti masalah pelunasan dan uang saku dipikir belakangan,” kata Legiman menirukan ucapan anak-anaknya waktu itu, sebagaimana dikutip dari laman Kementerian Agama, Jumat, 1 Mei 2025. 

Setelah resmi terdaftar sebagai calon jemaah haji, Legiman mengaku semakin giat menabung. Selain mengandalkan penghasilannya memungut sampah, ia juga melakoni pekerjaan sampingan dengan mengumpulkan dan menjual rongsokan.

"Kalau menabung itu kalau semua kebutuhan rumah sudah cukup. Sebab, kewajiban laki-laki itu mencukupi kebutuhan istri dan anak," ucap dia. 

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang Ta’yinul Biri Bagus Nugroho mengatakan bahwa Legiman dan istrinya tahun ini masuk dalam kelompok jemaah haji berhak melunasi dengan status cadangan. Namun, karena masih ada kuota yang tersedia, keduanya masuk jemaah cadangan berhak lunas yang bisa berangkat tahun ini.

“Dari data seksi PHU, Legiman dan istrinya Baniyah akan tergabung dalam kloter 35 bersama dengan Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah,” kata Bagus. 

Secara total, tahun ini Indonesia memberangkatkan sebanyak 221 ribu jemaah haji. Rinciannya, 201.063 jemaah reguler, 1.572 petugas haji daerah, 685 pembimbing pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), serta 17.680 jemaah haji khusus. 

Pemberangkatan jemaah haji sudah dilakukan sejak Kamis malam, 1 Mei 2025. Untuk kloter pertama, terdapat  7.514 jemaah haji Indonesia yang sudah bertolak ke Madinah, Arab Saudi melalui 19 embarkasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dede Leni Mardianti

Lulusan Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Universitas Islam Negeri Salatiga pada 2024. Bergabung dengan Tempo pada 2024 meliput isu hukum dan kriminal. Kini meliput isu ekonomi dan bisnis

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus