Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Nusa

Cerita Zulhas Rangkul NU agar PAN Tak Terkesan Eksklusif Milik Muhammadiyah

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas, menyatakan bahwa partainya tidak eksklusif milik Muhammadiyah. Walaupun lahir dari rahim Muhammadiyah

29 Agustus 2023 | 10.43 WIB

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyampaikan sambutannya pada acara pembukaan Peringatan HUT Ke-25 PAN di kawasan Senayan, Jakarta, Senin 28 Agustus 2023. ANTARA/HO-Partai Amanat Nasional
Perbesar
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyampaikan sambutannya pada acara pembukaan Peringatan HUT Ke-25 PAN di kawasan Senayan, Jakarta, Senin 28 Agustus 2023. ANTARA/HO-Partai Amanat Nasional

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas, menyatakan bahwa partainya tidak eksklusif milik Muhammadiyah. Walaupun, Zulhas mengatakan partai berlambang matahari putih itu lahir dari rahim Muhammadiyah, sehingga memberi kesan bahwa PAN partai yang tertutup.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Namun Zulhas menyebut di usianya yang ke-25 tahun, PAN telah bertransformasi menjadi partai terbuka untuk semua golongan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Memang PAN lahir dari rahim Muhammadiyah, tetapi sejatinya perjuangan Muhammadiyah adalah untuk bangsa. Maka inklusivitas PAN hari ini adalah mandat perjuangan yang niscaya. PAN juga milik NU, bahkan melintasi batas-batas ormas, agama, suku, bahasa, warna kulit. PAN adalah partai milik semua anak bangsa. Matahari yang selalu menyinari tanpa membeda-bedakan.” kata Zulhas dalam keterangannya, Kamis, 29 Agustus 2023.

Zulhas menyebut telah berusaha keras untuk memperkuat persatuan dengan merangkul semua golongan, termasuk Nahdlatul Ulama (NU). Sebab, menurut dia, partai politik memiliki peran sebagai pemersatu bangsa.

Menteri Perdagangan itu bercerita soal upaya kerasnya agar bisa mengubah PAN menjadi partai yang bisa merangkul semua golongan. Salah satu caranya dengan menggelar acara peringatan satu abad NU dengan tajuk ‘Simposium Nasional’ di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, dan jajaran pengurus PBNU Jatim dalam acara tersebut. Gus Yahya bahkan menyebut bahwa PAN merupakan partai rasional dan menyatakan tidak ada larangan bagi warga NU untuk mencoblos PAN di pemilu nanti.

Zulhas mengaku senang dengan pernyataan Gus Yahya tersebut. Apalagi ia mengaku sudah dua tahun berusaha mendudukan bersama NU dan Muhammadiyah agar bersatu, mulai dari Kabupaten Lampung, lalu ke tempat lain terus menerus.

"Mempersatukan artinya bukan sama ya, mendudukkan bareng NU dan Muhammadiyah sudah dua tahun. Alhamdulilah ini Ketum PBNU Gus Yahya datang,” kata Zulhas. 

Dengan transformasi PAN menjadi partai yang terbuka, Zulhas berharap partainya bisa membawa suasana di masyarakat semakin sejuk, khususnya antara NU dan Muhammadiyah.

“Dengan itu masyarakat adem, tenang. Kalau masyarakat tenang, kita bisa membangun gitu. Bahwa soal pilihan-pilihan, terserah masing-masing,” kata Zulhas. 

 

M JULNIS FIRMANSYAH 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus