Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Diincar Sukarno & Banyak Tokoh, Begini Cantiknya Gusti Nurul

Menentang poligami, Gusti Nurul memilih menikah dengan seorang tentara duda beranak satu.

11 November 2015 | 19.20 WIB

Gusti Siti Noeroel. istimewa
Perbesar
Gusti Siti Noeroel. istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang gadis cantik 15 tahun menari dengan luwes di acara pernikahan Putri Juliana dan Pangeran Bernard pada 1936 di Belanda. Si penari adalah Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardani atau Gusti Nurul, ia diundang oleh Ratu Wilhelmina, ibu Putri Juliana untuk hadir memeriahkan acara pernikahan itu. Selain berparas ayu dan pandai menari, Gusti Nurul juga mahir bermain tenis, renang, bahkan menunggang kuda. Tidak heran bila banyak pria jatuh hati pada putri tunggal pasangan Mangkunegara VII dan Gusti Ratu Timur.



 


 




Salah satu tokoh yang jatuh cinta pada Gusti Nurul antara lain adalah Sukarno, Presiden Pertama Indonesia. "Dulu memang Pak Karno pernah mengidolakan ibu. Karena dulu ibu itu primadona di Solo," kata Aji Pamoso, 59 tahun, anak kedua dari Gusti Nurul, pada Tempo kemarin.

Selain Sukarno, Sri Sultan Hamengkubuwono IX juga pernah jatuh cinta pada Gusti Nurul.  "Justru yang mau melamar ibu itu Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Dia kan istrinya selir semua. Kalau mau punya permaisuri harus ada keturunan ningrat, nah dia inginnya ibu jadi permaisuri," tuturnya.

Sejarawan Rushdy Hoesein mengatakan, bukan hanya Sukarno dan Sri Sultan yang terpesona oleh kecantikan Gusti Nurul. Sejumlah tokoh lain seperti Sutan Sjahrir dan Kolonel GPH Djatikusumo ikut berlomba memperebutkan hati Gusti Nurul. Namun empat tokoh negara itu tidak ada yang berhasil mempersunting perempuan kelahiran 1921 tersebut.

Menurut Rushdy, awalnya Sjahrir berhasil mengalahkan Sukarno, Sri Sultan, dan Djatikusumo dalam memikat hati Gusti Nurul. Saat menggelar rapat kabinet di Yogyakarta, Sjahrir kerap berkunjung ke Solo. Biasanya ia mengutus sekretarisnya, Siti Zoebaedah Osman, untuk mengantarkan kado ke Pura Mangkunegaran. Bahkan mereka sempat dikabarkan hendak menikah. Namun tampaknya hubungan asmara mereka kandas, Gusti Nurul melabuhkan hatinya ke Kolonel Surjo Sularso.

Tidak ada yang menduga Gusti Nurul lebih memilih untuk menikah dengan seorang tentara biasa yang saat itu sudah duda beranak satu. Menurut Aji, Gusti Nurul adalah orang yang menentang keras poligami. Itu pula yang menjadi salah satu alasan ia menolak pinangan Sri Sultan.

Siti Nurul tutup usia pada umur 94 tahun, kemarin, Selasa, 10 November 2015 di Bandung. Ia meninggal akibat komplikasi penyakit akibat diabetes. Ia meninggalkan 7 orang anak dan 14 orang cucu.

PUTRA PRIMA PERDANA/AVIT HIDAYAT

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Agung Sedayu

Agung Sedayu

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus