Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Dokter sekaligus influencer Tirta Mandira Hudhi mengaku telah menerima undangan dari Dinas Kesehatan Sleman, Yogyakarta untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 perdana.
"Saya diundang langsung oleh Dinkes Sleman. Jadwal yang keluar 14 Januari, tapi itu menunggu EUA keluar dari BPOM dan fatwa halal dari MUI," ujar Dokter Tirta lewat pesan singkat, Jumat, 8 Januari 2021.
Dokter Tirta pun menyanggupi mengikuti vaksinasi perdana tersebut dan akan menyiarkan pula proses vaksinasi Covid-19 di akun Instagram-nya secara langsung.
Sebelumnya, telah beredar slide berisi jadwal rencana penyuntikan vaksin perdana. Dokter Tirta bersama sejumlah nama lain masuk dalam salah satu daftar penerima vaksin Covid-19 perdana untuk kelompok pengurus asosiasi profesi dan key opinion leader kesehatan. Namun, Kementerian Kesehatan menyebut mereka belum mengeluarkan rilis resmi.
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito sebelumnya mengatakan, memang telah ditetapkan tiga kelompok besar yang akan disuntik vaksin pertama kali.
"Kelompok satu, pejabat publik pusat dan daerah. Kelompok dua, pengurus asosiasi profesi tenaga kesehatan dan pimpinan kunci dari institusi kesehatan di daerah. Kelompok tiga, tokoh agama di daerah," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis, 7 Januari 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan proses vaksinasi perdana akan dilakukan pada Rabu 13 Januari 2021 yang diawali di tingkat pusat, yakni Presiden Jokowi beserta jajaran Kabinet Indonesia Maju dan pejabat di tingkat pusat.
"Penyuntikan pertama akan dilakukan pada Rabu depan (13/01), di Jakarta, oleh Bapak Presiden," kata Menkes Budi seperti dikutip dari keterangan resmi Puspen Kemendagri, Selasa, 5 Januari 2021.
Setelah itu, vaksinasi Covid-19 diikuti secara serentak di 34 provinsi pada 14-15 Januari 2021. Tiga kelompok tersebut menjadi sasaran penerima vaksin pertama untuk meningkatkan kepercayaan dan partisipasi tenaga kesehatan dan publik dalam program vaksinasi gratis.
"Arahan Bapak Presiden jelas, akan dilakukan secara serentak, diawali di pusat, kemudian dilanjutkan di daerah, melibatkan tokoh masyarakat dan kalau ada tokoh kesehatan atau figur dokter yang berpengaruh, misalnya, untuk diikutsertakan," jelasnya.
DEWI NURITA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini