Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) A.M. Hendropriyono belum berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yang didukung partainya maju dalam pemilihan presiden 2019. Sebelum mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi, Hendropriyono hanya berdiskusi dengan mantan wakil presiden Try Sutrisno.
"Saya tak bertemu dengan Pak Jokowi, hanya dengan mentor, pelindung, dan pengarah kita, Pak Try. Beliau yang sudah makan asam garam," katanya di kantor Dewan Pimpinan Pusat PKPI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 12 Juni 2017.
Baca juga: Alasan Hendropriyono, PKPI Dukung Jokowi Maju ke Pilpres 2019
Meski tak menjelaskan secara rinci, mantan Kepala Badan Intelijen Negara itu telah menyiapkan langkah strategi untuk memenangkan Jokowi dalam pilpres. "Kita akan bergerak di depan, di tataran politik, operasional, kebijakan, strategi, dan taktik. Kami ingin menangi pilpres dan presidennya Jokowi," ujarnya.
Setelah deklarasi yang dilakukan di depan massa relawan PKPI, Hendropriyono mengaku belum memikirkan calon pendamping Jokowi dalam pesta demokrasi 2019 tersebut. Hal itu, kata dia, belum menjadi urusan PKPI.
Dia pun mengaku tak berniat masuk ke bursa calon wakil presiden.
"Saya pribadi tidak ada keinginan. Saya sudah tua, umur sudah 71 tahun. Memang saya mau jadi apa disuruh maju?" tuturnya.
Adapun Try, saat ditanyai, tak menampik dukungannya terhadap langkah PKPI. Wakil Presiden periode 1993-1998 itu pun membenarkan bahwa Jokowi pantas menerima dukungan untuk memimpin kembali.
"Saya kira kalau (Jokowi) didukung begini, berarti dalam dua tahun tentu sudah memenuhi kriteria-kriteria (pemimpin yang baik)," katanya.
YOHANES PASKALIS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini