Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KABINET berganti, ABRI pun berbenah diri. Selasa pekan ini empat pimpinan angkatan yang baru dilantik Presiden Soeharto di Istana Negara. Seperti diramalkan banyak kalangan, di kursi KSAD kini duduk Letjen Wismoyo Arismunandar yang menggantikan Jenderal Edi Sudradjat. Sebagai KSAL, tampil Laksamana Muda Tanto Kuswanto, menggantikan Laksamana Muhamad Arifin. KSAU dijabat Marsekal Muda Rilo Pambudi, pos yang sebelumnya diduduki Marsekal Siboen. Sedangkan Kepala Polri, pengganti Jenderal Pol. Kunarto, adalah Mayjen Pol. Banurusman Atmosoemitro. Nama Wismoyo tampil seperti ''tanpa saingan''. Sejak menjabat Wakil KSAD, Agustus tahun lalu, banyak pengamat militer memastikan Wismoyo akan naik menjadi KSAD dan bahkan jalannya terbuka menuju Panglima ABRI. Arek Bondowoso yang lahir 10 Februari 1940 itu disebut-sebut akan mengikuti jejak pendahulunya, Try Sutrisno dan Edi Sudradjat. Baik Try maupun Edi meniti karier dalam jalur yang sama: Wakil KSAD, KSAD, dan Panglima ABRI. Karier militer ayah seorang anak yang menikah dengan Datiet Siti Hardjanti, kerabat dekat Ibu Tien Soeharto, ini memang lengkap. Berbagai medan tempur pernah dijelajahinya. Dia pernah menjabat Danjen Kopassus, Kasdam Udayana, Pangdam Trikora dan Diponegoro, serta Panglima Kostrad. Kalau benar Wismoyo dipersiapkan untuk naik ke jenjang Panglima ABRI, itu artinya sebelum 10 Februari 1995 yaitu ketika memasuki usia pensiun 55 tahun ia sudah akan mendapat jabatan itu. Para Panglima ABRI terdahulu dilantik pada usia yang lebih muda. Misalnya, Try Sutrisno berusia 52 tahun, L.B. Moerdani 51 tahun, dan M. Jusuf 50 tahun. Hanya Edi yang dilantik ketika usianya menjelang 55 tahun. Yang jadi pertanyaan, akankah Wismoyo langsung menjabat Panglima ABRI setelah KSAD, atau ada pejabat Panglima ABRI lain sebelum Wismoyo. Tapi, barangkali menarik menyimak komentar bekas Menko Polkam Sudomo. Panglima ABRI, katanya, akan dijabat oleh satu di antara para kepala staf. Kemungkinan orang di luar kepala staf untuk duduk di jabatan Panglima ABRI, kata Sudomo, sangat kecil. Maka, kalau analisanya benar, Wismoyo-lah yang akan menggantikan Edi sebagai Panglima ABRI. Jadi, Sudomo meramalkan bahwa jabatan Panglima ABRI tak akan diserahterimakan dalam waktu dekat, walaupun Edi merangkap Menteri Hankam. Rangkap jabatan Edi itu ditaksirnya selama setahun yang berarti masa dinas aktifnya diperpanjang. Baru kemudian jabatan Pangab ke Wismoyo. Namun bukan tak mungkin jabatan Panglima ABRI akan diserahkan dulu kepada orang lain, sebelum Wismoyo. Kalau demikian, Kasum ABRI Letjen Feisal Tanjung, lulusan AMN tahun 1961, punya peluang untuk tampil. Feisal, asal Sumatera Utara, tahun ini genap berusia 54 tahun. Lantas siapa yang akan menjabat Wakil KSAD menggantikan Wismoyo? Ada beberapa nama beredar di bursa. Di antaranya adalah Mayjen Surjadi, bekas ajudan Presiden yang kini menjadi Panglima Kodam Diponegoro. Adalah Surjadi yang ''memberesi'' sisa kerja Dewan Kehormatan Militer (DKM) yang memeriksa anggota ABRI yang dianggap ''tak terpanggil'' sampai meletusnya Insiden Dili 1991. Nama lain di bursa adalah Panglima Kostrad Mayjen Kuntara. Di jajaran TNI AU, kepala staf kini kembali dijabat oleh seorang penerbang pesawat tempur, Marsekal Muda Rilo Pambudi, 50 tahun. Sebelumnya Rilo adalah Deputi Operasi KSAU. Lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1965 ini pernah menjadi Komandan Skadron 3/Tempur Taktis pesawat OV-10 Bronco dan komandan Pangkalan Udara Adisucipto, Yogyakarta. KSAU sebelumnya yang juga penerbang tempur adalah Marsekal Ashadi Tjahjadi. KSAL kembali dijabat oleh Panglima Armada Timur Laksamana Muda Tanto Kuswanto, 51 tahun, menggantikan Laksamana Arifin. Baik Arifin maupun Tanto naik menjadi KSAL dari basis yang sama, Panglima Armada Timur di Surabaya. Namun Tanto punya kelebihan lain. Dia pernah menjadi ajudan Presiden (1983-1988). Tanto pula yang berhasil memimpin armada laut untuk menghalau kapal berbendera Portugal, Lusitania Expresso, tahun lalu yang berencana mendarat di Dili dan membuat aksi yang dianggap aparat keamanan sebagai provokasi. Jabatan Kapolri dijabat oleh bekas Kapolda Metro Jaya Mayjen Pol. Banurusman, 51 tahun. Sebagaimana Kunarto, Banurusman adalah lulusan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) angkatan ke-9. Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1963 ini pernah menjabat Wakapolda Sum-Ut, Wakapolda Metro Jaya, kemudian Direktur Bimas di Mabes Polri (1990). Setahun kemudian ia menjadi Kapolda Ja-Bar, sebelum Kapolda di Jakarta. Tampaknya inilah era jabatan kepala staf angkatan dan Polri dipegang para perwira yang jenjang kariernya lengkap. Kaya pengalaman lapangan dan perencana di markas besar. Yang duduk di pucuk bukan lagi ''pahlawan'' perang kemerdekaan, tapi prajurit profesional yang komplet. Toriq Hadad
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo