Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Evaluasi Pemilu 2019, KPU Jaring Pendapat Pakar

KPU menjaring pendapat pakar untuk mengevaluasi Pemilu 2019.

14 November 2019 | 14.31 WIB

Dua anggota komisioner KPU Pusat, Pramono Ubaid Tanthowi (kiri) dan Viryan (kedua kiri), melihat proses pembuatan bilik dan kota suara di tempat pembuatannya di kawasan Pergudangan Dadap, Kosambi, Tangerang, Banten, Minggu, 30 September 2018. Sebanyak 811.272 bilik suara dan 540.940 kotak suara untuk pemilu legislatif dan presiden 2019, yang berbahan kardus, diproduksi di Tangerang dan ditargetkan selesai pada 30 November 2018. ANTARA
Perbesar
Dua anggota komisioner KPU Pusat, Pramono Ubaid Tanthowi (kiri) dan Viryan (kedua kiri), melihat proses pembuatan bilik dan kota suara di tempat pembuatannya di kawasan Pergudangan Dadap, Kosambi, Tangerang, Banten, Minggu, 30 September 2018. Sebanyak 811.272 bilik suara dan 540.940 kotak suara untuk pemilu legislatif dan presiden 2019, yang berbahan kardus, diproduksi di Tangerang dan ditargetkan selesai pada 30 November 2018. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bogor - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar Konferensi Nasional dan Call of Papers Tata Kelola Pemilu Indonesia. tujuan kegiatan ini meminta masukan dan penilaian dari masyarakat atas penyelenggaraan Pemilu serentak 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Komisioner KPU RI bidang Hubungan Masyarakat, Data Informasi dan Hubungan antar lembaga, Pramono Ubaid Tanthowi, mengatakan konsep acara ini adalah membuka pintu bagi masyarakat yang ingin memberikan masukan terkait Pemilu serentak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pramono mengatakan dari 2.216 orang yang telah mengirim paper, KPU memilih 45 orang. "Jadi inti atau tujuan acara ini kita ingin mendapatkan penilaian dari pihak luar atas penyelenggaraan Pemilu serentak 2019," ujar Pramono di Ballroom Nirwana Hotel Aston, Bogor, Kamis dini hari 14 November 2019.

Pramono mengatakan evaluasi tersebut dibagi ke dalam tiga tema. Pertama teknis penyelenggaraan pemilu, lalu evaluasi atas kelembagaan penyelenggara pemilu, dan ketiganya evaluasi hukum dan sengketa pemilu.

Menurut Pramono, permasalahan lain yang perlu dievaluasi adalah soal Daftar Pemilih Tetap. Ia mengatakan seharusnya DPT terus diperbaiki dengan di dukung e-KTP yang prosesnya lebih maju dan kemudian dengan sistem informasi yang mereka bangun.

Hanya saja, Pramono melihat permasalahan DPT ini menjadi besar karena unsur politisasi. "Politisasi luarnya lah, itu saja ya kalau DPT," kata Pramono.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus