Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Jika kebanyakan orang jengkel saat kapasitasnya memimpin diragukan, Menteri Agama Jenderal TNI (Purnawirawan) Fachrul Razi malah mengaku senang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Seneng banget saya," ujar Fachrul Razi dalam wawancara khusus dengan Tempo di kantornya, Senin, 28 Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bagi Fachrul, keraguan orang-orang akan dirinya menjadi tantangan baru. Diketahui, latar belakang Fachrul yang berasal dari militer dianggap sebagian orang tidak mumpuni untuk memimpin Kementerian Agama.
"Ilmu agama saya memang tidak setinggi kiai-kiai, tapi saya punya pengalaman banyak menghadapi manusia ketika bertugas dari ujung Aceh sampai ujung Papua," ujar pria kelahiran Banda Aceh 72 tahun yang lalu itu.
Dengan modal pengalaman tersebut, Fachrul meyakini dirinya bisa memimpin Kementerian Agama. "Saya sudah biasa memimpin ribuan orang. Mudah-mudahan pengalaman itu bisa membuat saya memimpin Kementerian Agama dan berbuat lebih banyak lagi untuk bangsa ini," ujar dia.
Saat berdinas di militer, beberapa posisi strategis pernah diduduki Fachrul. Dia pernah menjadi Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad, Wakil Asisten Operasi KSAD, Kepala Staf Daerah Militer VII/Wirabuana dan Gubernur Akademi Militer (1996-1997).
Tidak hanya itu, Fachrul juga sempat menjabat sebagai Asisten Operasi Kepala Staf Umum ABRI (1997-1998), Kepala Staf Umum ABRI (1998-1999), Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (1999) serta Wakil Panglima TNI (1999-2000).
Setelah pensiun, Fachrul aktif di berbagai kegiatan termasuk kegiatan keagamaan. Dia juga sempat didapuk menjadi Ketua Tim Bravo 5. Tim tersebut adalah relawan Jokowi-Ma'ruf yang terdiri dari para purnawirawan TNI yang sebagian besar merupakan lulusan Akademi Militer angkatan 1970-an.