Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Surabaya - Mantan Juru Bicara Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019, dokter Gamal Albinsaid yang ingin maju sebagai bakal calon wali kota pada Pilkada Surabaya 2020 akan berfokus kepada kalangan milenial. "Yang pertama adalah lapangan kerja dan itu bahkan sudah mulai saya kerjakan," kata dokter asal Malang, berusia 30 tahun itu di Surabaya, kemarin, Ahad, 1 Desember 2019.
Ia berjanji akan membantu anak-anak muda Surabaya yang ingin terjun ke dunia wirausaha. Kendalanya selama ini, menurut Gamal, tidak memiliki modal yang cukup. Menurut survei, kata Gamal, 25,5 persen anak muda mengeluhkan minimnya lapangan pekerjaan. Dengan begitu, ia memulai solusi dengan membuat pelatihan kerja.
Gamal mengatakan sudah memiliki konsep mengembangkan sebuah pusat pelatihan untuk anak muda dan langsung menghubungkannya dengan perusahaan. “Masalah anak muda sama, tidak punya modal. Saya berikan pinjaman tanpa bunga. Ini akan menjadi program utama saya," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gamal akan mengikuti pencalonan wali kota Surabaya melalui jalur partai politik. "Komunikasi politik dengan parpol terbuka," kata Gamal di Surabaya, Jawa Timur, Ahad, 1 Desember 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lelaki yang pernah mendapat penghargaan dari Presiden Rusia Vladimir Putin itu mengaku sudah komunikasi dengan Golkar, Demokrat, Gerindra baik di level DPD, DPW dan DPP. Ia yakin partai akan melihat kapasitas, rekam jejak, integritas, karya dan kontribusinya. “Itu akan menjadi rujukan mereka untuk bisa menilai apakah saya ini orang yang layak.”
Gamal mengaku santai menghadapi pilkada Surabaya. “Kalaupun tidak (terpilih), saya melanjutkan kehidupan seperti biasanya."
Ia tidak berminat maju pilkada melalui jalur perseorangan jika tidak memperoleh rekomendasi dari partai meski menurut dia banyak orang memintanya maju lewat jalur independen. Bahkan, kata dia, sudah ada relawan yang mengatasnamakan GAS dan GAKITA sudah mengumpulkan kartu tanda penduduk (KTP) sebagai syarat maju jalur perseorangan.
Bagi Gamal, kolaborasi dengan parpol itu hal yang esensial untuk memberikan warna baru baginya, salah satunya bisa memberikan perubahan konsep berpolitik. Ia ingin membuktikan bisa memperbaiki sistem pembiayaan politik dengan pendekatan kewirausahaan sosial yang sudah diterapkannya. “Orientasi kami mengembangkan berbagai inovasi yang memberikan dampak terhadap masyarakat," ujar lelaki asal Malang itu berusia 30 tahun itu.
Ditanya mengenai pengetahuannya tentang Surabaya, dokter lulusan Universitas Brawijaya ini mengaku memiliki kesan mendalam tentang Surabaya. “Bahkan saya menikah dengan istri saya di kota ini," kata Gamal.