Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Kata Pramono Anung Soal Kemungkinan Uji Coba Vaksin TBC di Jakarta

Gubernur Jakarta Pramono Anung menyatakan bahwa keputusan uji klinik vaksin tuberculosis (TBC) M72 merupkan kewenangan Pemerintah Pusat.

17 Mei 2025 | 14.29 WIB

Gubernur Jakarta Pramono Anung memberikan keterangan pers usai mengunjungi event World of Coffee di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, 17 Mei 2025. TEMPO/Daniel Ahmad Fajri
Perbesar
Gubernur Jakarta Pramono Anung memberikan keterangan pers usai mengunjungi event World of Coffee di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, 17 Mei 2025. TEMPO/Daniel Ahmad Fajri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta – Gubernur Jakarta Pramono Anung menyatakan bahwa keputusan uji klinik vaksin tuberculosis (TBC) M72 merupkan kewenangan Pemerintah Pusat. Pramono menyerahkan kemungkinan Jakarta menjadi lokasi uji klinik tersebut kepada pemerintah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kalau pemerintah pusat kemudian menetapkan Jakarta sebagai salah satu vaksin ya kita ikut aja,” kata Pramono saat memberi keterangan kepada awak media usai mengunjungi acara World of Coffe di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 17 Mei 2025. 

Menurut Pramono, secara umum, penyakit TBC di Jakarta sedang mengalami tren meningkat dalam satu dan dua hari ini.  “Tapi belum perlu kemudian ditanggapi berlebihan,” kata mantan Sekretaris Kabinet itu.

Pramono menyatakan bahwa dirinya sudah meluncurkan relawan Pasukan Putih dan layanan Jak Care serta Jak Ambulans untuk penanganan TBC di Jakarta. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini mengatakan layanan itu sudah turun ke lapangan, misalnya di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.

Mengutip Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati, Antara melaporkan kasus TBC di Jakarta memang cukup tinggi di Jakarta Timur. Berdasarkan data, terdapat 2.645 warga yang terjangkit TBC selama periode Januari-Maret 2025. Jakarta sudah memiliki 274 RW yang statusnya sudah siaga TBC.

Uji klinik vaksin TBC Bill Gates di Indonesia diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto saat Gates berkunjung ke Tanah Air, Kamis, 7 Mei lalu. Prabowo mengatakan vaksin Bill Gates akan diuji klinik di Indonesia.

Prabowo juga mengatakan Gates sudah memberikan dana hibah ke Indonesia mencapai Rp 2,5 triliun. Gates juga bersedia membantu program makan bergizi gratis --program utama pemerintahan Prabowo untuk memberi makan gratis kepada siswa.

Vaksin TBC yang didanai oleh yayasan Bill Gates itu diberi nama M72. Vaksin ini sudah memasuki uji klinik fase ketiga. Lima negara menjadi lokasi uji klinik fase ketiga ini, termasuk Indonesia. Total partisipan uji klinik ini mencapai 20 ribu orang di lima negara tersebut. Sedangkan partisipan uji klinik di Indonesia sebanyak 2.095 orang.

Uji klinik tahap ketiga ini sudah berlangsung sejak awal September 2024 hingga akhir April lalu. Uji klinik ini dilakukan di lima institusi pendidikan kesehatan di Indonesia. Uji klinik fase ketiga ini diharapkan akan rampung pada akhir 2028.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa Indonesia ikut dalam uji klinik vaksin Bill Gates untuk memastikan vaksin tersebut cocok dengan masyarakat Indonesia. Hal ini penting karena efektivitas vaksin bisa dipengaruhi oleh faktor genetik penerimanya.

Selain itu, kata dia, dengan terlibat dalam uji klink, Indonesia berkesempatan memperoleh teknologi vaksin terbaru. Beberapa ilmuwan dari Universitas Padjadjaran dan Universitas Indonesia juga turut berpartisipasi dalam penelitian ini.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia atau BPOM RI resmi memberikan persetujuan untuk pelaksanaan uji klinik tahap tiga vaksin TBC yang dikembangkan oleh konglomerat Bill Gates di Indonesia. Persetujuan itu disampaikan Kepala BPOM Taruna Ikrar usai menerima kunjungan dari Senior Advisor Bill Gates Foundation Rayasam Prasad di Jakarta.

"BPOM telah memutuskan memberikan approval terhadap uji klinik fase 3 ini," ujar dia usai pertemuan pada Kamis, 15 Mei 2025.

Sebelum menerbitkan surat persetujuan, Taruna menjelaskan, pihaknya melakukan evaluasi ilmiah dengan melibatkan lembaga independen dari Komite Nasional Evaluasi Obat. Tim evaluasi itu terdiri dari profesor ahli dari berbagai universitas terkemuka, seperti Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung.

 

Dede Leni berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Daniel Ahmad Fajri

Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan pada 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus