Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Nusa

Ganjar Pranowo Copot Kepala SMKN 1 Sale Rembang karena Dugaan Pungli

Ganjar Pranowo mencopot Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Rembang karena dugaan pungli. Dinas Pendidikan sebut uang itu untuk infak pembangunan musala.

12 Juli 2023 | 23.22 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan keterangan kepada wartawan usai meninjau kegiatan Vaksinasi Antraks di desa Karanganyar, Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, 11 Juli 2023. ANTARA/Mohammad Ayudha
Perbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan keterangan kepada wartawan usai meninjau kegiatan Vaksinasi Antraks di desa Karanganyar, Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, 11 Juli 2023. ANTARA/Mohammad Ayudha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencopot Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sale Kabupaten Rembang karena dugaan pungutan liar atau pungli. Menurutnya, penarikan iuran tersebut dilakukan dengan dalih infak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut juga mengaku telah memerintahkan agar uang yang telah terkumpul dikembalikan. "Dia kami bebas tugaskan. Kemudian kami melakukan pengecekan dan minta untuk dikembalikan," ujar Ganjar melalui keterangan tertulis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pencopotan tersebut, kata Ganjar, dia lakukan agar kejadian serupa tak terjadi lagi di wilayahnya. Ganjar meminta masyarakat yang mengalami atau mengetahui kejadian serupa agar tak segan untuk melapor.

Dia mengingatkan agar tak menarik iuran kepada siswa maupun orang tua atau wali. Pasalnya telah ada regulasi yang mengatur larangan tersebut. "Jadi kami titip kepada kawan-kawan guru, kawan-kawan kepala sekolah, agar berhati-hati betul pada soal tarikan-tarikan kepada siswa agar tidak memberatkan," kata dia.

Ganjar menyebut, ada sejumlah cara lain yang bisa dilakukan sekolah selain menarik iuran dari siswa. "Ada beberapa sekolah cukup kreatif, dia membangun dengan mengundang alumni, itu kan boleh tapi bukan siswa, kasihan siswanya," tuturnya.

Kasus ini berawal saat Ganjar menggelar pertemuan dengan siswa-siswi SMK di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Saat itu Ganjar kaget ketika seorang siswi mengaku membayar uang infak kepada sekolah sebesar Rp 300 ribu.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah Uswatun Hasanah mengungkapkan, berdasarkan hasil pengecekan, uang hasil iuran itu rencananya digunakan membangun sarana ibadah. 

Dia mengungkapkan, dari total 534 siswa sebanyak 460 di antaranya sudah membayar. Kemudian 44 siswa tidak membayar karena tidak mampu. Serta 30 siswa tidak membayar lantaran pertimbangan sudah tahun keempat.

"Sampai saat ini dana yang terkumpul Rp 130 juta dan telah digunakan pada 2022 untuk pembangunan musala. Pembangunan musala saat ini sudah mencapai 40 persen," kata dia.

 

Jamal Abdun Nashr

Jamal Abdun Nashr

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus