Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Gerindra: Partai Demokrat dan PKS Sahabat Lama, Mudah Dijembatani

Kalangan internal PKS dan Partai Demokrat sama-sama mengajukan kadernya untuk menjadi cawapres Ketua Umum Gerindra Prabowo pada pilpres 2019.

28 Juli 2018 | 07.34 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY menyapa awak media saat menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebelum menggelar pertemuan tertutup di kediaman SBY, Jakarta, Selasa, 24 Juli 2018. Sebelumnya, Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengungkapkan, keduanya akan membahas kondisi bangsa saat ini dan masa depan, rencana koalisi, serta opsi cawapres yang akan mendampingi Prabowo. TEMPO/Budiarti Utami Putri
Perbesar
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY menyapa awak media saat menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebelum menggelar pertemuan tertutup di kediaman SBY, Jakarta, Selasa, 24 Juli 2018. Sebelumnya, Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengungkapkan, keduanya akan membahas kondisi bangsa saat ini dan masa depan, rencana koalisi, serta opsi cawapres yang akan mendampingi Prabowo. TEMPO/Budiarti Utami Putri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno yakin Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrat akan bisa mencapai kesepakatan mengenai calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilu 2019. Alasannya, kedua partai itu pernah berkoalisi selama dua periode saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Demokrat dan PKS adalah sahabat lama di kabinet dua periode. KIB (Kabinet Indonesia Bersatu) satu dan dua. Jadi itu sangat cair," kata Sandiaga di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Jumat, 27 Juli 2018. Sandiaga menyampaikannya saat ditanya tentang upaya partainya untuk menjembatani Demokrat dan PKS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kalangan internal PKS dan Partai Demokrat sama-sama mengajukan kadernya untuk menjadi calon wakil presiden atau cawapres Prabowo Subianto di pemilihan presiden atau pilpres 2019. Demokrat mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono, sedangkan PKS mengajukan satu dari sembilan nama kader yang akan diputuskan oleh Majelis Syuro partai itu.

Sebagai sahabat lama, kata Sandi, perbedaan pendapat PKS dan Demokrat mengenai cawapres akan bisa dijembatani. "Saya rasa, sebagai sahabat, berpikir untuk kebaikan bangsa, itu tentunya akan sangat mudah dijembatani."

Partai Gerindra menjajaki koalisi dengan Partai Demokrat untuk pilpres 2019. Penjajakan ini menguat dengan pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada Selasa malam, 24 Juli lalu.

Sebelumnya, Gerindra lebih dulu “mesra” dengan PKS. Sejumlah politikus Partai Gerindra, termasuk Ketua Umum Prabowo Subianto, menyebut PKS adalah sahabat lama yang paling setia terhadap Gerindra.

Sandiaga tak menjawab saat ditanya mana yang akan lebih dipertimbangkan partainya, loyalitas PKS kepada Gerindra atau elektabilitas AHY untuk menjadi cawapres Prabowo. Sandiaga mengatakan pembicaraan itu akan berlangsung di level pimpinan partai. "Kami sangat yakin dan optimistis bahwa pimpinan-pimpinan dari Demokrat, Gerindra, PKS, dan PAN akan mementingkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat," ujarnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus