Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Gus Yahya Ungkap Ada Organisasi Lobi Israel di Indonesia yang Catut Nama NU

Gus Yahya menyebut organisasi lobi Israel bernama Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian atau Rahim telah mencatut nama NU di websitenya.

16 Juli 2024 | 18.48 WIB

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya (ketiga dari kiri) memberi keterangan pers di Gedung PBNU, Jakarta Pusat pada Selasa, 16 Juli 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Perbesar
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya (ketiga dari kiri) memberi keterangan pers di Gedung PBNU, Jakarta Pusat pada Selasa, 16 Juli 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengungkapkan ada organisasi lobi Israel di Indonesia yang mencatut nama NU. Keberadaan organisasi itu dia sampaikan usai ramainya pemberitaan soal sejumlah kader NU menemui Presiden Israel Isaac Herzog pada Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Yahya menyampaikan organisasi lobi Israel tersebut bernama Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian atau Rahim. “Baru saja kami menerima informasi bahwa ada satu lembaga atau organisasi yang bernama Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian, yang membuat website rahim.or.id,” kata Yahya di Gedung PBNU, Jakarta Pusat pada Selasa, 16 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Yahya, Rahim mencatut nama Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU dalam situs mereka. LBM NU sendiri adalah lembaga atau forum intelektual NU yang membahas segala persoalan mulai dari politik, ekonomi, sosial, hingga budaya dalam kerangka Islam.

Nama NU tercatat dalam bagian “Koalisi Lintas Agama” yang ada di situs rahim.or.id. Koalisi itu terdiri dari LBM NU, Eits Chaim Indonesia, dan Bnei Noah (Bani Noah) Indonesia. “Koalisi ini berisikan figur pendiri dan pemimpin dari tiga organisasi berikut,” seperti tertulis dalam laman Rahim.

“Di dalam website-nya ini dia mencantumkan bahwa seolah-olah bagian dari jaringan organisasi ini adalah LBM NU, bahkan mencantumkan logo LBM NU,” ucap Yahya. Dia berujar organisasi Rahim tidak tercatat sebagai organisasi yang ada di bawah naungan LBM NU.

Adapun organisasi Rahim beralamat di Jalan Raya Keadilan, Wisma Melati No. 83 A, Pancoran Mas, Kota Depok. Lokasi itu tercantum dalam laman resmi Rahim yang diakses pada Selasa, 16 Juli 2024.

Yahya mengatakan dia kemudian mencoba mengklarifikasi terkait Rahim kepada LBM NU. “Setelah dirunut ternyata ini dari LBM NU DKI Jakarta, PWNU (Pengurus Wilayah NU) DKI,” ujar dia.

Yahya pun meminta PWNU DKI Jakarta untuk mengklarifikasi kepada Rahim soal pencatutan nama tersebut. Dia juga meminta agar Rahim menghapus nama NU sebagai salah satu organisasi pendiri.

Menurut Yahya, Rahim adalah salah satu organisasi lobi Israel. “Saya kira penting untuk diperhatikan, kita tahu bahwa di Indonesia ini juga ada beberapa organisasi lembaga yang beroperasi sebagai lobi Israel dan advokat Israel, melakukan advokasi untuk israel,” kata Yahya.

Dia pun menyatakan kegiatan lobi tersebut sering kali tidak dilakukan dengan etis, salah satunya seperti pencatutan nama yang dialami NU. “Ini sekali lagi satu contoh bagaimana kegiatan-kegiatan dari lobi Israel di berbagai tempat di seluruh dunia ini terkadang tidak sensitif terhadap konteks realitas setempat,” ucap Yahya.

Sebelumnya, kunjungan lima kader NU ke Israel menuai kontroversi karena dilakukan di tengah gempuran negara Zionis itu ke Palestina. Kunjungan mereka pertama kali terungkap dari unggahan yang dikirim Zainul Maarif, dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, di akun media sosial Instagramnya.

Dalam unggahan itu, Zainul menunjukkan foto para kader NU dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Foto di akun @zenmaarif diunggah dengan kata-kata 'berbincang langsung dengan presiden Israel'.

Dalam laman rahim.or.id, Zainul Maarif tercatat sebagai Manajer Riset Domestik di Rahim. Laman rahim.or.id sudah tak dapat diakses dengan bahasa Indonesia saat ini.

Tempo telah berupaya menghubungi Zainul Maarif melalui pesan di akun Instagram dan Facebooknya. Zainul belum membalas hingga berita ini ditulis.


Pilihan Editor: Ketum PBNU Gus Yahya Minta Maaf 5 Kadernya Temui Presiden Israel

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus