Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar seribu penyandang disabilitas beserta pendamping melakukan parade dan gerak jalan sehat di Jalan Sudirman, Jakarta, pada Minggu 1 Desember 2019. Parade dan gerak jalan yang diadakan oleh Kementerian Sosial ini guna menyambut Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap 3 Desember.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menteri Sosial Juliari Batubara mengatakan tema besar Hari Disabilitas Internasional tahun ini adalah Indonesia Inklusi, Disabilitas Ungggul. "Kita semua berusaha menjadi bangsa yang inklusi, semua setara dan sama. Tidak ada perbedaan di antara kita semua," kata Juliari kepada wartawan di Jalan Sudirman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pemerintah, menurut dia, mendorong agar penyandang disabilitas lebih unggul salah satunya dengan cara membuka kuota sebesar 2 persen untuk difabel dalam penerimaan calon pegawai negeri sipil atau CPNS, guna memenuhi amanat undang-undang. Peraturan yang dia maksud adalah Undang-undang Nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Parade dan gerak jalan penyandang disabilitas menyambut Hari Disabilitas Internasional di Jalan Sudirman, Jakarta, Minggu 1 Desember 2019. TEMPO | Rini Kustiani
Parade dan Gerak Jalan Sehat Bersama Disabilitas ini dimeriahkan oleh marching band yang dimainkan oleh tunanetra, standup comedy dari penyandang disabilitas Dani Aditya, tarian dengan bahasa isyarat, dan berbagai hadiah. "Terima kasih pemerintah telah memberikan kuota khusus disabilitas untuk aparatur sipil negara," kata Dani Aditya.
Peringatan Hari Disabilitas Internasional bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang berbagai isu disabilitas, hak dan integrasi para penyandang disabilitas dalam setiap aspek kehidupan. Peringatan ini memperluas kesempatan untuk menginisialisasi kesetaraan hak asasi manusia dan kontribusi difabel dalam masyarakat.
Marching band tunanetra memeriahkan acara parade dan gerak jalan sehat bersama penyandang disabilitas di Jalan Sudirman, Jakarta, Minggu 1 Desember 2019. TEMPO | Rini Kustiani
Dalam pemberdayaan penyandang disabilitas, unit pelaksana teknis dari Kementerian Sosial yang berupa balai besar, balai, dan loka tersebar di 19 titik. Tempat rehabilitasi ini menerapkan Progres 5.0 New Platform, yaitu rehabilitasi sosial yang holistik, sistematik dan terstandar. Tujuannya, memberikan layanan terintegrasi untuk meningkatkan kapasitas difabel, sehingga dapat turut berpartisipasi untuk masyarakat.