Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

ICW Anggap Pengunduran Diri Mahfud Md Terlambat

Peneliti ICW mengatakan Mahfud Md seharusnya mengundurkan diri sejak awal dicalonkan sebagai cawapres.

1 Februari 2024 | 20.48 WIB

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD berswafoto berbincang dengan para jurnalis usai memberikan keterangan pers di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis, 1 Februari 2024. Mahfud MD resmi mengundurkan diri dari posisi di Kabinet Indonesia Maju (KIM). Mahfud resmi menanggalkan jabatannya usai memberikan surat permohonan pengunduran diri kepada Presiden Joko Widodo. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD berswafoto berbincang dengan para jurnalis usai memberikan keterangan pers di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis, 1 Februari 2024. Mahfud MD resmi mengundurkan diri dari posisi di Kabinet Indonesia Maju (KIM). Mahfud resmi menanggalkan jabatannya usai memberikan surat permohonan pengunduran diri kepada Presiden Joko Widodo. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Corruption Watch menilai Mahfud Md terlambat mengundurkan diri sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Mahfud seharusnya mengundurkan diri sejak awal dicalonkan menjadi cawapres Ganjar Pranowo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Mahfud Md terlambat mengundurkan diri. Semestinya dilakukan pada tahap awal pencalonan untuk memberi contoh bahaya konflik kepentingan dari jauh-jauh hari," kata Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Egi Primayogha dalam keterangan tertulis, Kamis, 1 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dimulai dari Mahfud, kata Egi, menteri-menteri lain dalam kabinet Presiden Joko Widodo, yang terindikasi memiliki konflik kepentingan, dan diduga turut cawe-cawe dalam pemilu harus ikut mundur. "Tanpa kecuali Prabowo Subianto yang maju sebagai kandidat," tutur Egi.

Prabowo berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka yang diduga didukung oleh Presiden Jokowi. Gibran adalah putra sulung Jokowi. Adapun Prabowo menjabat Menteri Pertahanan.

Egi mengatakan pengunduran diri Mahfud sebagai menteri seharusnya membuat Presiden Jokowi berkaca. Presiden diduga cawe-cawe dalam pemilu untuk meloloskan kepentingan keluarga dan kelompoknya.

Kegagalan menghindari konflik kepentingan oleh Jokowi itu, kata dia, menunjukkan adanya pelanggaran terhadap prinsip etika publik, dan dugaan abuse of power. Langkah yang mesti dilakukan Presiden adalah malu, minta maaf, dan mundur.

"Jika Presiden tidak mengundurkan diri maka kita harus terus mengingat bahwa Presiden berkontribusi besar terhadap pemilu yang cacat etika dan integritas," ucap Egi.

Mahfud Md telah menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis sore, 1 Februari 2024.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus