Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Jalan Menuju Pelabuhan Muara Angke Tidak Dapat Dilalui Kendaraan imbas Banjir Rob

Tiga RT di Kelurahan Pluit terdampak banjir rob hingga pukul 16.40 WIB, sore ini.

14 Desember 2024 | 18.46 WIB

Warga Muara Angke beraktivitas di rumahnya yang dilanda banjir rob di Muara Angke, Jakarta, 13 Desember 2024. BPBD DKI Jakarta menjeleaskan bawah banjir rob ini disebabkan adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan purnama dan Perigee (jarak terdekat dengan bulan ke bumi). ANTARA /Fauzan
Perbesar
Warga Muara Angke beraktivitas di rumahnya yang dilanda banjir rob di Muara Angke, Jakarta, 13 Desember 2024. BPBD DKI Jakarta menjeleaskan bawah banjir rob ini disebabkan adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan purnama dan Perigee (jarak terdekat dengan bulan ke bumi). ANTARA /Fauzan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jalan menuju Pelabuhan Muara Angke tidak dapat dilalui kendaraan setelah banjir rob melanda wilayah pesisir Jakarta Utara sejak Sabtu pagi, 14 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta Isnawa Adji mengatakan tiga RT di Kelurahan Pluit terdampak banjir rob hingga pukul 16.40 WIB. RT yang terdampak yakni RT 005, 002, dan 010. Banjir rob juga merendam Jalan Dermata Ujung Muara Angke hingga sore ini. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Situasi dan kondisi, jalan menuju Pelabuhan Muara Angke tidak bisa dilalui kendaraan,” kata Isnawa kepada Tempo, Sabtu, 14 Desember 2024. 

Genangan sudah terpantau sejak pukul 08.10 WIB dengan ketinggian air bervariasi dari 15-70 cm. Terparah melanda RT 010 dengan ketinggian air 70 cm. Genangan berangsur surut hingga pukul 16.40 WIB di mana RT 050 sudah surut. Namun RT 002 dan 010 masih tergenang air dengan ketinggian 5 cm dan 25 cm. 

Isnawa mengatakan BPBD Jakarta pun mengirim tim meninjau untuk langsung lokasi rob pesisir di Jakarta Utara. Tim ini memastikan tidak ada pengungsi.  “Personel BPBD menyiapkan satu buah LCR bilamana saat warga membutuhkan evakuasi,” ujar Isnawa. 

Sementara itu, Pelabuhan Muara Baru di Kelurahan Penjaringan juga sudah surut setelah tergenang banjir rob. Hingga pukul 14.48 WIB, tim BPDB melaporkan tidak ada lagi genangan air di Jalan Tuna dan Jalan Cumi.   

“Namun masih ada genangan sekitar 5 cm di Jalan Hiu. Terdapat antrean air dikarenakan permukaan jalan tidak merata,” ujarnya.

Siang tadi BPBD Jakarta melaporkan banjir rob melanda tiga kelurahan di wilayah pesisir Jakarta Utara. BPBD mencatat masih ada genangan rob hingga pukul 11.00 WIB. Isnawa Adji mengatakan pasang air laut menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan dalam level bahaya atau Siaga 1 pada Sabtu pukul 07.00 WIB. Hal tersebut menyebabkan terjadinya genangan di enam RT dan satu ruas jalan yang ada di wilayah Jakarta.

Enam RT yang terdampak antara lain tiga RT di Kelurahan Marunda dengan ketinggian air 10-20 cm. Tiga RT lainnya berada di Kelurahan Pluit dengan ketinggian air 15-60 cm. Sementara itu Jalan Hiu Pelabuhan Muara Baru di Kelurahan Penjaringan juga terendam air dengan ketinggian 10 cm. Tidak ada warga yang mengungsi akibat peristiwa ini. 

Isnawa mengatakan BPBD Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah. BPDB juga berkoordinasi dengan Dinas SDA, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat bersama lurah dan camat setempat untuk memompa genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik. 

Isnawa menuturkan banjir rob ini terjadi setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika merilis peringatan banjir rob pada 11- 20 Desember 2024. Banjir rob ini disebabkan fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.

BPBD Jakarta mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” ujar Isnawa. 

 

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus