Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

JK: Anies Gunakan Kata Pribumi dalam Konteks Era Kolonial

Kalla mengatakan istilah pribumi dalam pidato Anies menceritakan sejarah di zaman kolonial.

17 Oktober 2017 | 16.33 WIB

Wapres JK memberi buku pada Anies Baswedan, di rumah dinas Wapres, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, 13 Oktober 2017. Buku tersebut berisi 100 kota terbaik di dunia versi Lonely Planet. Foto: Juru Bicara Wapres, Husain Abdullah.
Perbesar
Wapres JK memberi buku pada Anies Baswedan, di rumah dinas Wapres, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, 13 Oktober 2017. Buku tersebut berisi 100 kota terbaik di dunia versi Lonely Planet. Foto: Juru Bicara Wapres, Husain Abdullah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kata pribumi yang digunakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pidatonya adalah dalam konteks menceritakan sejarah. Karena itu, tak ada yang salah dalam penggunaan istilah pribumi tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Kita lihat konteksnya. Pidatonya bicara tentang kolonial, dalam zaman kolonial," kata Kalla di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa, 17 Oktober 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebab itu, kata Kalla, pidato perdana Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta tak seharusnya dipermasalahkan. "Jadi jangan hanya cut satu kata, tapi dalam konteks apa dia bicara," kata Kalla.

Kalla melanjutkan istilah pribumi dalam pidato Anies menceritakan konteks sejarah di zaman kolonial dimana pribumi harus bangkit. Berbeda halnya jika Anies berbicara untuk jangan memberi kesempatan kepada suatu golongan. Hal tersebut tentu salah.

Pada zaman kolonial, ujar Kalla, keadaan pribumi terpuruk. Kondisi tersebut tidak boleh terjadi lagi. "Sekarang jangan lagi, harus maju. Jadi dia bicara konteks sejarah, tidak bicara konteks diskriminatif. Dulu diskriminatif, sekarang jangan," ujar Kalla.

Pidato perdana Anies yang disampaikan Senin malam, 16 Oktober 2017, menuai polemik karena menggunakan istilah pribumi. Banyak warganet yang memprotes penggunaan istilah tersebut karena dianggap berbau rasis. Anies sendiri telah memberikan penjelasaan soal pidatonya. Dia mengatakan istilah pribumi dalam pidatonya mengacu pada era kolonial.

Amirullah

Redaktur desk nasional. Menjadi bagian Tempo sejak 2008. Pernah meliput isu-isu perkotaan, ekonomi, hingga politik. Pada 2016-2017 ditugaskan menjadi wartawan Istana Negara

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus