Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Tan Malaka Institute Khatibul Umam mendorong pemerintah agar segera meresmikan makam Pahlawan Kemerdekaan Tan Malaka di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kami akan bertemu Presiden Jokowi untuk membicarakan peresmian makam Tan Malaka, termasuk pemberian hak-haknya sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional,” katanya seusai pertemuan Tan Malaka Institute di Jalan Haji Sanim, Kukusan, Beji, Kota Depok, pada Ahad malam, 8 Oktober 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Umam menerangkan, peresmian makam Tan Malaka terhalang sejumlah kendala sejak sekitar 10 tahun silam. Pembicaraan dengan Kementerian Sosial soal itu berjalan positif namun perlu kepastian dari sisi ilmiah, yakni tes DNA. Itu sebabnya dilakukan pengecekan dan hasilnya 98 persen bisa dipastikan makam Tan Malaka di Desa Selopanggung.
Baca juga: Tan Malaka Terkenal di Dunia Penyamaran
Muncul persoalan ketika ahli yang mengecek kesahihan makam tersebut tak kunjung memberikan rekomendasi secara resmi kepada Kementerian Sosial. Maka Tan Malaka Institute berinisiatif menemui Presiden Joko Widodo untuk membahas percepatan peresmian makam.
“Tan Malaka pahlawan kemerdekaan sekaligus konseptor Republik ini. Makanya kami menyurati Presiden Jokowi untuk audiensi,” ucap politikus Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat ini.
Ketua Dewan Pakar Tan Malaka Institute Zulhasril Nasir menuturkan bahwa tes DNA oleh Dokter Jaya dari Universitas Indonesia terhadap sisa jasad Tan Malaka sudah dilakukan sejak 2009. Hasilnya, identik 98 persen dan sudah disampaikan kepada Kementerian Sosial beberapa tahun lalu. Namun, laporan resmi tak kunjung diserahkan kepada Kementerian Sosial.
"Dia (Dokter Jaya) harus segera menyerahkan hasil tes supaya pemerintah bisa segera mengumumkannya kepada publik,” ucap Zulhasril, yang juga Guru Besar di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI.
Menurut Umam, sekarang adalah saat yang tepat untuk memenuhi hak-hak Tan Malaka. Peringatan Hari pahlawan pada 10 November mendatang bisa menjadi momentum bagi pemerintah mewakili negara untuk memberikan penghargaan kepada pahlawannya.
Tan Malaka Institute, Umam meneruskan, telah menyiapkan serangkaian acara, seperti seminar dan tahlil, untuk mengenang Tan Malaka di Kediri pada Hari Pahlawan nanti. “Pemerintah daerah setempat sangat antusias menyambut acara itu,” ujarnya.