Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Kediri - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur memimpin apel kebangsaan ribuan anggota Ansor di halaman Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Apel itu juga menyatakan ikrar melawan kelompok radikal yang akan memecah belah bangsa Indonesia.
Di depan ribuan anggota Ansor dari berbagai daerah di Jawa Timur, Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Machfud Arifin mengajak semua anggota Ansor memerangi kelompok radikal di Indonesia. “Apakah kalian siap berkorban untuk mempertahankan NKRI,” teriak Machfud yang disambut teriakan kesanggupan para Ansor, Sabtu 20 Mei 2017. (Baca: Begini Cara Mencegah Penyebaran Radikalisme di Masjid)
Selain membakar semangat Ansor, Kapolda juga mengingatkan munculnya ancaman-ancaman yang berpotensi memecah belah persatuan. Jika hal ini dibiarkan, akan melukai perjuangan pendahulu bangsa termasuk tokoh-tokoh NU dan pejuang NU. Momentum peringatan Hari Lahir Ansor ke-83 juga diharapkan menjadi momentum mengembalikan keutuhan bangsa yang terancam disintegrasi.
Sementara itu usai memimpin apel, Machfud menegaskan akan mengawal pernyataan Presiden Joko Widodo untuk memerangi semua bentuk gerakan dan kelompok radikal. Dia juga memastikan tak akan memberi ruang kepada mereka untuk membuat aktivitas di wilayah Jawa Timur. “Kemarin ada yang mau membuat kegiatan di Surabaya, tetapi kami bubarkan,” katanya merujuk peristiwa pembubaran acara Tabligh Akbar HTI di Jalan Ahmad Yani Surabaya. (Baca: Jokowi Ajak TNI Gebuk Organisasi Anti-Pancasila, Termasuk PKI)
Menurut Machfud, instruksi Presiden untuk bertindak tegas kepada kelompok radikal sudah jelas dan menjadi dasar melakukan tindakan di daerah. Meski hingga kini belum disinyalir adanya gerakan tersebut di Jawa Timur, namun dia memastikan tak akan memberi ruang sedikitpun untuk bergerak. Kapolda juga meminta peran aktif NU untuk ikut membantu polisi memerangi kelompok tersebut.
Kiai sepuh Nahdlatul Ulama yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Amien Ngasinan Kediri, Kiai Anwar Iskandar memastikan seluruh kader NU seperti Banser dan Ansor siap melawan radikalisme dan komunisme di Indonesia. “NU sejak dulu konsisten menolak faham negara agama seperti yang diusung HTI,” katanya. (Baca: Radikalisme Incar Pelajar, BNPT Usul Deradikalisasi di Kurikulum)
Namun dia juga meminta agar kader Banser tak melakukan tindakan anarkis dalam melawan mereka. Badan otonom NU itu diharapkan bijak menggunakan kekuatan untuk melakukan tindakan yang tak melawan hukum.
Satkornas Banser Gerakan Pemuda Ansor Alfa Isnaini yang hadir dalam apel kebangsaan tersebut juga menegaskan sikap organisasinya kepada HTI. Dia bahkan menuntut agar pemerintah bersikap lebih tegas kepada mereka. “Kalau pemerintah masih menunggu proses hukum, kami menuntut pembubaran sekarang juga,” tegas Alfa yang disambut teriakan anggotanya. (Baca: Jokowi Minta NU Aktif dalam Program Deradikalisasi)
Apel kebangsaan yang digelar dalam memperingati Hari Lahir Ansor ke-83 ini diikuti ribuan anggota Ansor dari berbagai daerah di Jawa Timur. Mereka berbondong-bondong ke Pondok Pesantren Lirboyo Kediri dengan mengendarai motor beriringan. “Saya membawa 500 anggota ini tadi,” kata Hartono, Ketua Ansor Kota Blitar. (Baca: Cegah Radikalisme di Dunia Pendidikan, BNPT Gunakan Riset Kampus)
HARI TRI WASONO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini