Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Kata Ketua Umum PBNU Yahya Staquf soal PKB Gabung KIM Plus

Menurut Ketum PBNU itu, PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar kerap berubah-ubah keputusannya.

19 Agustus 2024 | 21.22 WIB

Ketum PBNU Gus Yahya (kiri) dan Tim Pansus PKB, KH Anwar Iskandar (kanan) sebut para kiai mendesak PKB kembalikan kepemimpinan ulama, Senin 19 Agustus 2024. TEMPO/Hanaa Septiana
Perbesar
Ketum PBNU Gus Yahya (kiri) dan Tim Pansus PKB, KH Anwar Iskandar (kanan) sebut para kiai mendesak PKB kembalikan kepemimpinan ulama, Senin 19 Agustus 2024. TEMPO/Hanaa Septiana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi masuk koalisi KIM Plus. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menanggapi hal itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Saya kira itu baik saja, tapi benar atau tidak ke depannya?” kata Yahya Staquf kepada awak media usai menghadiri pertemuan PBNU dan kiai se-Indonesia di Surabaya, Senin, 19 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar kerap berubah-ubah keputusannya. Hal itu terlihat pada sejumlah keputusan politik.

“Seperti kemarin ingin membentuk sekretariat bersama, nyatanya begitu (tidak terealisasi). Sekarang katanya mau berkoalisi, tapi nanti kenyataannya kita enggak tahu,” ucap Yahya.

Sikap partai yang kerap berubah-ubah menjadikan PKB dinilai tidak konsisten oleh PBNU. Terlebih, PKB dianggap tidak pernah melibatkan ulama PBNU dalam pengambilan keputusan.

Karenanya, PBNU ingin mengembalikan kepemimpinan ulama di PKB. Sebab, PKB didirikan oleh PBNU dengan mandat sebagai wadah kepemimpinan ulama dalam politik.

Namun, kini PKB dinilai tidak lagi melaksanakan mandat tersebut. Karena itu, pihaknya ingin mendesak PKB agar kembali kepada mandat ini. “Kami tidak akan berhenti sampai berhasil, sebab ini mandat para ulama,” ucap Yahya.

Sebelumnya, PKB resmi bergabung dalam koalisi KIM Plus dalam sejumlah Pilkada, termasuk di Jakarta. Baru-baru ini, Cak Imin juga memuji program Prabowo-Gibran soal makan bergizi gratis.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus