Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Universitas Negeri Semarang (Unnes) Edi Subkhan mengatakan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) tetap menjadi favorit bagi calon mahasiswa baru agar tidak masuk jalur mandiri. Terutama, bagi peserta yang gagal di jalur sebelumnya, Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebab, pada jalur mandiri, khususnya di kampus PTN BH atau Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum, merupakan salah satu jalur utama untuk menarik pemasukan bagi kampus dengan cara menaikkan besaran Sumbangan Pengembangan Istitusi (SPI). SPI adalah uang pangkal yang harus dibayar oleh mahasiswa pada awal perkuliahan. "Karena jalur mandiri diperbolehkan menarik SPI, sedangkan jalur SNBP dan SNBT tidak diperbolehkan," kata Edi ketika dihubungi Selasa, 30 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Besarnya minat masuk PTN tersebut, lanjut Edi, juga menunjukkan masyarakat tetap terpikat dengan PTN dengan harapan dapat memberikan fasilitas lebih berkualitas dibanding kampus swasta. Tentu saja, dengan biaya kuliah yang harapannya relatif murah dibanding kampus swasta.
"Asumsi ini muncul karena memang PTN adalah wujud tanggung jawab negara dalam memfasilitasi warganya untuk studi pada jenjang pendidikan tinggi. Dengan demikian sebagian besar pembiayaan PTN idealnya ditanggung oleh negara, sehingga besaran uang perkuliahan lebih murah," ujarnya.
Namun, pengamat pendidikan itu menjelaskan bahwa gambaran orang tua dan calon mahasiswa tersebut harus buyar lantaran pemerintah hanya mensubsidi PTN BH dengan kisaran 30 persen. Selebihnya, kampus harus mencari dana sendiri. Termasuk menyeleksi mahasiswa lewat jalur mandiri dengan menaikkan besaran uang pangkal. Selain itu, tak jarang kampus PTN yang menaikkan angka atau persentase mahasiswa yang diterima melalui jalur mandiri.
"Ada kampus yang bahkan di antara 3 jalur masuk (SNBP, SNBT, dan mandiri), jalur mandiri dipatok untuk menerima mahasiswa baru sekitar 50 persen." Hal ini yang menyebabkan persaingan sengit pada seleksi UTBK. Tak terkecuali pada UTBK SNBT 2024. "Dengan demikian wajar kalau banyak orang tetap berharap lulus SNBP atau SNBT agar tidak kena SPI tinggi di PTN secara umum maupun PTN-BH," ucapnya.
Adapun pada pelaksanaan UTBK 2024 tercatat total peserta terdaftar sebanyak 785.058, dengan peserta gelombang 1 berjumlah 577.989 dan gelombang 2 sebanyak 207.069. Dari angka tersebut, mereka harus memperebutkan kuota pada jalur SNBT sebanyak 247.007. Angka tersebut dibagi berdasarkan jenjang sesuai pilihan peserta, dengan rincian 201.277 untuk sarjana, 24.793 sarjana terapan, dan diploma tiga sebanyak 20.937.