Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
ISMAEL Hassan sejenak mengatupkan kedua telapak tangannya ke wajah. Raut mukanya berseri-seri. Sambil mengucap syukur, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) itu bangkit berdiri. Tak dihiraukannya lagi hiruk-pikuk suasana ruang sidang Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dari pojok ruangan ia memencet telepon selulernya. "Lolos, Pak!" katanya kepada lawan berbicara di seberang.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo