Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEBULAN terakhir, Yefta Kammi terpaksa bolak-balik menyeberang laut dari tempat tinggalnya di Pulau Arar, Distrik Mayamuk, untuk pergi ke pusat pemerintahan Kabupaten Sorong di Distrik Aimas. Sebuah pemberitaan media lokal pada Agustus lalu membuat Kepala Adat Marga Kammi—salah satu marga di suku Moi—itu gusar. Berita itu menyebutkan bahwa pemerintah telah membebaskan lahan seluas 338,5 hektare di lokasi pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo