Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo menyebut koalisi nonparlemen masih dalam proses pematangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Koalisi nonparlemen, dalam rangka keterkaitan pencapresan, semua masih berproses,” ujar HT di kantor KPU, Senin, 2 Agustus 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hary Tanoesoedibjo merupakan salah satu inisiator dalam pembentukan koalisi nonparlemen. Gagasan koalisi itu disampaikan ke publik usai pertemuan sejumlah petinggi partai nonparlemen di Restoran Plataran Menteng, Jakarta, pada 23 Februari 2022 lalu.
Saat ini, terdapat tujuh partai yang bergabung dalam Koalisi Parpol Nonparlemen, yaitu Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Berkarya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKP), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Garuda.
Total koalisi nonparlemen itu mewakili 13,6 juta suara pada Pemilu 2019. Rinciannya, Partai Perindo mencapai 3,7 juta, Partai Berkarya 2,9 juta suara, PSI 2,6 juta suara, Partai Hanura 2,1 juta suara, dan PBB 1 juta suara, Partai Garuda 700 ribu lebih suara, dan PKP 300 ribu lebih suara.
Wakil Ketua Umum Perindo, Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, sejak rencana koalisi dilontarkan, para petinggi partai koalisi nonparlemen terus menjalin komunikasi politik dan rutin bertemu.
"Kami rutin bertemu, kalau ada hal yang perlu dibahas, kami berkumpul, tapi memang tidak setiap minggu," ujar Ferry saat ditemui di kantor KPU, kemarin.
Sampai saat ini, kata Ferry, koalisi masih dalam proses menggodok visi misi bersama ke depan. "Kami masih bicara soal narasi besar yang ingin kami bangun, karena kami yakin masing-masing partai punya preferensi sendiri. Ini yang ingin kami satukan," ujar dia.
Menurutnya, setelah visi misi terbentuk, maka selanjutnya koalisi akan memutuskan capres yang akan disokong di Pilpres 2024. "Kalau pahamnya sudah sama, platform dan ideologi juga sudah sama, tinggal kita mencari figuritas yang akan diusung Kalau yang itu masih ke kanan, dan ke kiri, nah ini dulu yang perlu disatukan," tuturnya.
Ferry mengklaim, partai nonparlemen terus menjaga soliditas menuju Pilpres 2024. Mereka juga tidak goyah dengan adanya isu salah satu partai nonparlemen akan bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB)--bentukan Golkar, PAN, dan PPP. Toh, kata dia, koalisi nonparlemen memang menjalin komunikasi politik dengan semua partai, termasuk KIB. "Kami punya semangat yang sama sebagai partai nonparlemen," tuturnya.